LINGKUNGAN BELAJAR
BERTEKNOLOGI CLOUD COMPUTING SEBAGAI
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR
PADA SISTEM
PEMBELAJARAN BERBASIS WEB
1. PERGURUAN TINGGI DAN PENYEDIA LAYANAN DI INTERNET
Perguruan Tinggi di seluruh dunia sebagian
besar mulai tergantung pada teknologi informasi dan komunikasi untuk melayani
kebutuhan kegiatan belajar dan pembelajaran. (Wing Lai : 2011) Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
mendukung pergeseran praktek-praktek budaya dalam proses belajar mengajar di
perguruan tinggi. Penggunaan teknologi informasi juga untuk lebih memenuhi
kebutuhan abad ke-21 pengguna dari kalangan akademisi pendidikan tinggi. Teknologi
informasi dan komunikasi digital dapat memberikan pengalaman belajar lebih
aktif dan fleksibel dengan mengadopsi pendekatan pedagogis partisipatif dan
dengan memadukan pembelajaran formal dengan pembelajaran informal. Berbagai keunggulan
dan kekurangan merupakan paket yang dirasakan sebagai resiko penggunaan
teknologi. Salah satu paket tersebut
adalah pengadaan dan pemeliharaan berbagai hardware dan software secara khusus
memerlukan investasi berkelanjutan dan keterampilan sumber daya untuk mendukung
keberlangsungan teknologi.
Negara berkembang di kawasan Asia
Tenggara semakin menyadari peran penting Perguruan Tinggi dalam meningkatkan
sumber daya melalui penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi. (Hong dan
Songan: 2011) Sistem pendidikan tinggi di wilayah Asia Tenggara semakin
memanfaatkan TIK dalam menangani tantangan yang timbul. Adapun tantangannya adalah 1) apa dan bagaimana siswa belajar, 2) kapan dan di mana mahasiswa
belajar, dan 3) cara-cara untuk mengurangi biaya pendidikan. Negara-negara di Asia Tenggara berada
pada tahap perkembangan yang berbeda dengan negara maju dalam penggunaan Teknologi
Informasi dan Komunikasi dalam pendidikan di Perguruan Tinggi. Dengan demikian, berbagi pengalaman dalam
penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam pendidikan tinggi sangat
penting bagi dosen dan pengelola yang berada di garis depan pengintegrasian
Teknologi Informasi dan Komunikasi dengan aktifitas belajar dan pembelajaran.
Teknologi pada sistem “cloud computing”
merupakan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Paket yang dijanjikan
adalah skala ekonomis yang menjanjikan dan fitur yang mampu meningkat pelayanan
lembaga. Isyu terbaru adalah sistem layanan “cloud computing” kian bertambah
banyak dan disediakan tanpa berbayar dan hanya menggunakan teknologi Internet.
Pengguna dari kalangan akademisi seperti dosen, mahasiswa, staf dan penentu
kebijakan dapat memanfaatkan sistem “cloud computing” dengan mengakses dari web
browser yang telah disediakan. Layanan yang ditawarkan dapat dianggap murah
atau bahkan bebas untuk pendidikan. Dalam berbagai hal bahkan ketersediaan
layanan lebih tinggi dan lebih baik daripada yang dapat diberikan oleh Perguruan
Tinggi .
Perguruan tinggi memerlukan kebijakan untuk
mengoptimalisasikan teknologi dan layanan yang ada di internet. Desain besar tentang
media dan sumber belajar yang saling terkait telah diimplementasikan oleh
penyedia layanan internet. Kecenderungan teknologi masa depan mulai mengarah
pada sebagian besar layanan pendidikan, belajar dan pembelajaran akan
diselenggarakan melalui “ cloud computing” . Institusi sebagai bagian dari
dunia global tidak lagi menjadi tuan rumah pusat data mereka sendiri dikarenakan
dengan investasi perangkat keras yang mahal , tagihan listrik yang membengkak,
gaji pengelola dan banyaknya fitur yang jarang dimanfaatkan sepenuhnya.
Perkembangan sistem “cloud computing” merupakan mahakarya untuk mewujudkan
globalisasi belajar dan pembelajaran sesungguhnya.
2. PAKET LAYANAN PADA SISTEM CLOUD COMPUTING
Sistem “ cloud computing” yang ditawarkan
oleh berbagai pihak penyedia layanan internet memiliki beberapa paket. Sebagian
diantara paket-paket tersebut adalah:
2.1.
Pengendalian Jarak
Jauh terhadap Pusat data
Layanan
pada sistem “Cloud computing” yang disampaikan melalui Internet dari pusat data
yang memiliki spesifikasi tinggi dibangun di lokasi yang jauh dari pengguna dan
institusi Perguruan Tinggi . Para penyedia server telah memiliki fitur yang
telah mereka investasikan berupa sistem pendidikan terbaru dan teknik optimasi
layanan. Jika investasi ini dilakukan oleh perguruan tinggi, akan membebani
sistem anggaran secara signifikan. Pusat-pusat data yang dikembangkan oleh
penyedia layanan berada pada lokasi yang dekat sumber listrik murah. Bahkan lokasi
pusat data tidak selalu diketahui pengguna, meskipun dalam beberapa kasus
pengguna membutuhkan layanan yang berlokasi di negara-negara tertentu karena data
undang-undang perlindungan. Penyedia layanan menyediakan hak akses dan
pengendalian terhadap data yang tersimpan melalui sistem “cloud computing”
2.2.
Swakelola layanan sesuai
kebutuhan
Fitur
layanan utama seperti penyimpanan data , pemrosesan, memori dan bandwidth
dibagi secara proporsional terhadap beberapa pengguna dan dapat dialokasikan
secara dinamis hingga layanan dapat dialokasikan berdasarkan pada permintaan.
Komponen perangkat keras yang disediakan oleh penyedia layanan dapat diganti
tanpa berdampak pada layanan belajar, pembelajaran, kinerja atau bahkan
ketersediaan ruang baru. Pengelolaan terhadap data yang tersebar di beberapa
pusat data dalam kategori aman karena penyedia layanan memberikan jaminan keamanan
dan ketahanan dengan sistem terbaru.
Fitur
layanan utama dari sistem “cloud computing” adalah elastis dan cepat. Faktor
ini memungkinkan pengelola perguruan
tinggi maupun akademisi yang menggunakan sistem “cloud computing” secara
mendadak melakukan permintaan layanan. Sistem “cloud computing” yang telah dimplementasikan hingga saat ini
telah memberikan kesan bahwa pengelolaan layanan yang terukur namun mampu
menyediakan layanan tidak terhingga kepada para pengguna. Penjelasan yang
termudah adalah Jika Perguruan Tinggi dan pengguna akademisi ingin meningkatkan
penggunaan secara mendadak harus ada, maka tidak perlu mengajukan atau membeli
perangkat keras tambahan yang bisa memakan waktu berminggu-minggu dan kemudian
dapat dimanfaatkan secara maksimal.
Pengelolaan
alokasi anggaran merupakan isyu paling menarik dalam penggunaan sistem “cloud
computing”. Jika dalam sistem “cloud computing” membutuhkan alokasi anggaran,
maka pengguna hanya membayar untuk layanan yang digunakan. Penyedia layanan akan
menanggung biaya hardware dan penyediaan perangkat lunak. Pada beberapa fitur
yang disediakan pada sistem “cloud computing”, menggunakan fitur-fitur tidak
berbayar. Sehingga, Penyedia layanan akan menanggung sepenuhnya terhadap biaya
hardware dan penyediaan perangkat lunak.
Secara
umum pengelolaan layanan oleh pengguna dapat dilakukan secara swakelola.
Pengguna dapat memutuskan fitur-fitur apa yang digunakan , dan menambah atau
mengurangi ini tanpa harus mendiskusikan dengan penyedia layanan. Fasilitas
pelaporan disediakan sehingga pelanggan dapat memantau penggunaan fitur .
3. IMPLEMENTASI CLOUD
COMPUTING
Beberapa penyelenggara pendidikan bahkan
Perguruan Tinggi yang telah menggunakan layanan belajar dan pembelajaran
on-line, belum mengunakan sistem “cloud computing” secara optimal. Beberapa perguruan tinggi bahkan telah salah mengasumsikan
terhadap sistem “cloud computing”. Asumsi terhadap sistem “cloud computing”
adalah sebuah sistem dalam Internet yang tidak banyak memberikan dukungan
terhadap proses belajar dan pembelajaran dan hanya memfasilitasi kegiatan yang
tidak diselenggarakan oleh Perguruan Tinggi. Perguruan tinggi bahkan kebingungan
antara istilah Web 2.0 dan sistem “cloud computing” .
Gambar 1 Cloud Computing Jurusan Teknologi
Pendidikan
Teori “cloud computing” memang belum
mendapatkan kesepakatan dalam pemahaman secara global. Hal tersebut juga
berlaku pada teknologi web 2.0. Blog, wiki, twitter, facebook dan lain-lain
merupakan teknologi yang dianggap sebagai aplikas Web 2.0. Aplikas teknologi
web 2.0 memungkinkan pengguna untuk mengubah isi dari halaman web dan
berinteraksi dengan orang lain melalui aplikasi sehingga tercipta kontruksi
informasi dan komunikasi 2 arah. Perangkat lunak web 2.0 dapat diselenggarakan
oleh Perguruan tinggi melalui intranet atau diakses secara umum melalui
Internet. Pada konteks ini, Web 2.0 dapat dianggap sebagai jenis aplikasi
tertentu sedangkan “cloud computing” adalah sistem yang memungkinkan beberapa metode
dalam berbagai aplikasi yang memungkinkan adanya aktivitas penyimpanan,
pemrosesan, pengelolaan, pengiriman .
Langkah menuju sistem “cloud computing”
pada perguruan tinggi dimulai dengan dengan memanfaatkan penyediaan email mahasiswa.
Layanan email adalah layanan mendasar, standar , dan dapat diberikan dengan
mudah oleh pihak penyelenggara layanan. Walaupun kedudukannya merupakan
aplikasi yang mendasar, email justru diklaim bukan merupakan inti, penting atau
mendesak untuk misi pendidikan nasional. Gmail, Ymail, Hotmail dll dalam
kenyataannya telah menawarkan layanan email gratis baik perorarangan maupun
kelembagaan untuk sektor pendidikan di seluruh negara. Tendensi berbagai perusahaan
menyediakan email adalah sebagai bagian dari pendukung aplikasi yang lebih
besar. Misalnya untuk mendaftarkan akun sebuah aplikasi yang ditawarkan.
Persusahaan Internasional yang peduli sangat konsisten dalam dunia pendidikan
adalah perusahaan google dengan Google Apps for Education dan Perusahaan
Microsoft melalui microsoft Live @ edu. Secara umum, sistem yang ditawarkan
adalah alat komunikasi seperti teknologi pesan yang dibuat secara instan beserta
pengelolaan sistem dan software aplikasi lainnya. Ada juga aplikasi dokumen
berupa pengolah kata, pengolah angka hingga presentasi dilengkapi dengan
fasilitas dari penyimpanan, pemrosesan hingga bagaimana penyampainnya, Ruang
penyimpanan sangat signifikan untuk seluruh dokumen dan dari semua jenis.
Layanan tersebut ditawarkan kepada pengguna dan bahkan dapat terus menggunakan
setelah mereka meninggalkan Perguruan Tinggi.
Banyak layanan yang diberikan secara gratis
kepada Perguruan Tinggi. Sejumlah keuntungan bagi perusahaan yang saat ini
bersaing untuk merebut pangsa pasar. Software aplikasi yang disediakan didiskon
dan bahkan tanpa berbayar untuk sektor pendidikan. Penyedia layanan berusaha untuk membangun
hubungan dengan Perguruan Tinggi yang menyediakan sumberdaya manusia pada masa
depan. Di samping itu mereka membangun merek dan “loyalitas” penggunaan yang
dapat menyebabkan penjualan terhadap layanan lainnya.
Penggunaan lain terhadap sistem “cloud
computing” yang mulai muncul dalam perguruan tinggi adalah untuk hosting sistem
manajemen pembelajaran atau yang lebih dikenal dengan LMS (Learning Management
System). Penyedia layanan LMS seperti Claroline, Blackboard, Dokeos, Moodle dan
lain-lain bahkan memberikan lisensi tidak berbayar kepada pihak Perguruan
Tinggi atau lembaga pendidikan pengguna aplikasi
4.
CLOUD COMPUTING PADA SISTEM PEMBELAJARAN
Sistem pembelajaran merupakan kekuatan utama
pada lembaga pendidikan secara umum. Perguruan tinggi merupakan lembaga
pendidikan tinggi yang memiliki keragaman layanan dalam sistem pembelajaran.
Trend layanan perguruan tinggi adalah layanan dengan tajuk “e-learning”.
Berbagai versi aplikasi e-learning
telah dimanfaatkan sebagai sarana dalam sistem pembelajaran. Nuansa e-learning mewarnai setiap teori, model
bahkan hingga kajian-kajian diskusi dan penelitian. Sehingga e-learning
merupakan aplikasi layanan unggulan dalam sebuah sistem pembelajaran di
Perguruan Tinggi.
Sistem pembelajaran modern tidak bisa
dimonopoli lembaga dan cenderung fleksibel terhadap jenis dan letak sumber
belajar. Perguruan Tinggi tidak mungkin menutup akses dua arah dengan penyedia
layanan di Internet. Bahkan entitas pengguna tidak hanya pada kalangan civitas
akademika. Sehingga “kesemrawutan” di era belajar telah diantisipasi oleh
sistem yang sangat besar yaitu “cloud computing”. Kekuatan yang luar biasa
telah muncul dan telah siap untuk diaplikasikan dalam sistem pembelajaran
Perguruan Tinggi.
5.
LAYANAN
TEKNOLOGI DARI PERUSAHAAN RAKSASA
Aplikasi yang ditawarkan
oleh perusahaan google sangat banyak dan memiliki keunggulan yang patut
diperhitungkan. Jika sampai hari ini hanya mengenal google sebagai mesin
pencari berbasis web, maka dapat dikatakan sebuah kerugian besar. Ironisnya
banyak yang menggunakan aplikasi milik google tanpa menyadarinya. Sistem
Operasi “Android” dan penyimpanan video “Youtube” merupakan sebagian aplikasi
yang ditawarkan google dan diberikan “gratis”.
Bahkan yang lebih
“menyenangkan” adalah perusahaan-perusahaan dibawah google atau mendukung
google semakin banyak. Perusahaan tersebut bergabung dalam sebuah wadah
aplikasi google.
Berbagai aplikasi
layanan telah disediakan dan diberikan penjelasan yang cukup terdapa tatacara
penggunaannya. Pengguna google seperti dimanja oleh ribuan aplikasi. Pengguna
hanya perlu memilih aplikasi yang sekarang dibutuhkan atau membiarkan aplikasi
yang kurang dibutuhkan. Pengguna dapat mengelola aplikasi yang telah terkoneksi
oleh aplikasi google, tanpa harus meminta persetujuan ulang/berkali-kali.
Aplikasi-aplikasi
yang tidak berbayar, jika telah terpasang, akan langsung siap untuk digunakan
dan dimanfaatkan, tanpa harus menunggu lisensi atau pembenahan legalitas.
6. MENGGABUNGKAN MEDIA DAN SUMBER BELAJAR BERBASIS WEB PADA
APLIKASI PEMBELAJARAN MELALUI TEKNOLOGI CLOUD
COMPUTING
Perguruan tinggi
memiliki kebijakan pengembangan pembelajaran berbasis elektronik. Universitas
Negeri Malang juga memiliki kebijakan pembelajaran dengan memanfaatkan sistem
aplikasi pembelajaran berbasis elektronik. Platform apalikasi pembelajaran
on-line yang digunakan adalah opensource LMS (Learning Management System) aplikasi MOODLE (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment).
Pada jurusan tekknologi pendidikan juga
memiliki aplikasi pembelajaran on-line. Platform yang digunakan adalah
opensource LMS aplikasi CLAROLINE (Class Room on Line). Secara umum dapat
dikategorikan dalam “keluarga” aplikasi yang sama, hanya beda “spesies”.
Moodle
dan Claroline bukan merupakan standar sistem pembelajaran di Indonesia. Masih
banyak ragam dan macamnya LMS. LMS tentu lebih baik jika disandingkan dengan
penyedia sumber belajar dan ditautkan dengan aplikasi-aplikasi lainnya. Sebagai
contoh adalah aplikasi sistem pembelajaran digabungkan dengan file penyimpanan
data pribadi dosen pada google drive.
Gambar contoh
tampilan sistem aplikasi pembelajaran on-line UM
Gambar contoh
tampilan sistem aplikasi pembelajaran on-line TEP
7. APLIKASI LMS BERTEKNOLOGI CLOUD COMPUTING
Aplikasi Edmodo menempatkan dosen di pusat jaringan
dan edmodo sebagai perangkat untuk menghubungkan dosen kepada mahasiswa,
administrator, orang tua, dan penerbit dll. Jaringanmenggunakan system “cloud
computing” dunia yang berkualitas tinggi. Edmodo memudahkan untuk melacak
kemajuan mahasiswa. semua nilai dan penugasan yang diberikan melalui Edmodo. Dosen bisa mendapatkan pulsa dari kelas mereka
melalui reaksi siswa untuk kuis, tugas, dan posting diskusi yang digunakan
untuk menangkap pemahaman, kebingungan, atau frustrasi. Edmodo dirancang untuk
menghasilkan mahasiswa yang bersemangat untuk belajar di lingkungan yang akrab.
Pada Edmodo, dosen dapat membangun diskusi kelas online, memberikan polling
untuk memeriksa pemahaman siswa, dan penghargaan lencana kepada siswa individu
berdasarkan kinerja atau perilaku belajar.
7.1.
PENDAFTARAN PENGGUNA
APLIKASI
Untuk menggunakan Edmodo, Dosen harus
mengambil langkah pertama dalam memulai dengan mendaftar sebagai Dosen dan
menciptakan akun Dosen. Akun Dosen Dosen akan memberikan keleluasaan bagi Dosen
untuk membuat kuliah, bergabung dengan kelompok lain atau untuk pelatihan dan lain-lain,
tetapi juga memberikan Dosen kemampuan untuk membuat grup Dosen sendiri dalam
kelas yang dibimbing Dosen. Proses pendaftaran sangat sederhana dan
relatatif tidak memakan waktu lama.
Adapun
acara mendaftar sebagai dosen di aplikasi adalah sebagai berikut:
1.
Dosen
dapat mulai menggunakan Edmodo di kelas dalam waktu singkat! ada tiga
langkah sederhana untuk membuat Akun Dosen:
2.
Arahkan
ke www.edmodo.com dan pilih "I’m a Teacher" tombol
untuk membuat akun gratis Dosen.
3.
Mengisi
formulir pendaftaran dan pilih "Sign Up" tombol untuk menyelesaikan proses sign up.
Contoh pengisian
Pengisian Universitas
Mengisi profil dan alamat dosen di edmodo
Memilih komunitas
Homepage
4.
Periksa e-mail setelah
pendaftaran untuk konfirmasi dan melihat langkah-langkah
selanjutnya untuk menyiapkan Akun Edmodo bagi Dosen.
7.2.
FASILITAS PERPUSTAKAAN
VIRTUAL
Lelah melihat halaman web bookmark atau
memiliki file pada beberapa komputer sekolah? Pikirkan ada fasilitas
sebagai Perpustakaan virtual Dosen. Dosen dapat mengakses di mana saja dan
berbagi isi dengan siapapun yang Dosen inginkan.Perpustakaan Edmodo memiliki
ruang khusus dan memungkinkan Dosen untuk menyimpan, mengatur, berbagi, dan
mengelola dokumen, semua dalam akun Edmodo Dosen.
MENAMBAHKAN KONTEN UNTUK PERPUSTAKAAN DOSEN
Dosen dapat menambahkan semua jenis file
(foto, video, dokumen, dll), dalam format Perpustakaan Dosen.Dosen juga dapat
menambahkan link web untuk Perpustakaan. Perpustakaan memiliki ruang
penyimpanan tidak terbatas, dan batas
ukuran file upload adalah 100MB.
Untuk menambahkan
konten ke perpustakaan Dosen:
1.
Klik "Library " icon di toolbar
atas.
2.
Pilih " Add to
Library " tombol di sudut kanan
atas halaman Perpustakaan.
3.
Pilih "File" tab dan kemudian
klik " Upload
" untuk menambahkan file dari komputer Dosen, atau
pilih "Link" tab
untuk menambahkan link atau embed kode ke Perpustakaan.
4.
Klik "Add."
7.3.
FASILITAS PENUGASAN
Mengapa
Dosen harus meninggalkan kelas dengan setumpuk kertas ketika Dosen bisa melihat
langsung di kelas, memberikan keterangan tugas, dan memberikan umpan balik,
langsung dari Akun Edmodo Dosen? Dosen dapat membuat tugas untuk mengirim,
dan kemudian siswa dapat mengirimkan secara digital. Dosen akan dapat
melihat dan kelas mereka dengan mudah.
PASANG TUGAS BARU
Buat
Tugas Baru:
Untuk
memposting Tugas baru untuk satu atau lebih kelompok, ikuti petunjuk ini.
1.
Pilih " Assignment
" tab yang terletak di post bubble
di bagian atas Edmodo Homepage Dosen.
2.
Mengisi
berikut rincian untuk Penugasan :
o
Tugas judul
o
Deskripsi dari
Penugasan
o
Tanggal Jatuh
Tempo/ berakhir (ditetapkan dengan mengklik ikon kalender)
3.
Periksa " Lock this assignment after its due date
" kotak untuk menonaktifkan membatasi siswa dari balik dalam
tugas setelah tanggal jatuh tempo.
4.
Klik
" file "," link "atau" Library "untuk melampirkan item
untuk melengkapi Tugas .
5.
Klik
di "Send" lapangan
untuk memilih kelompok untuk mengirim Penugasan untuk.
6.
Klik
" Send
" untuk mengirim Penugasan segera.
7.
Klik
tombol " Penjadwalan" ikon untuk
mengirim posting di masa depan.
8.
Kirim
sekarang : akan mengirim posting segera
9.
Dijadwalkan :
otomatis akan mengirim posting pada waktu yang dipilih (pastikan pengaturan
zona waktu adalah sama bagi guru dan siswa).
10.
Klik "Send" tombol untuk mengirim
Penugasan.
7.4.
FASILITAS KUIS
Apakah
Dosen ingin melihat bagaimana mengasesmen kelas? Bagaimana secara otomatis
dinilai melalui Kuis? Menggunakan fitur Kuis online sehingga Dosen dapat melihat
analisis kinerja kelas
MEMBUAT DAN KIRIM KUIS BARU
Sangat
mudah untuk memulai membuat Kuis untuk kelas Dosen. Setelah Dosen membuat
kuis, maka Dosen perlu mengirim Kuis untuk kelas Dosen sehingga mereka dapat
menyelesaikan Quiz.
1.
Pilih " Quiz " tab yang
terletak di post bubble di bagian atas Edmodo Homepage Dosen.
2.
Klik "Create a Quiz" untuk
membuat Kuis baru
3.
Klik
tombol " +Add First Question"tombol.
4.
Isi
berikut rincian Kuis Dosen:
a.
Judul Kuis - nama
Kuis Dosen dengan mengisi kolom judul di atas
b.
Batas Waktu -
menetapkan batas waktu bagi siswa untuk menyelesaikan Quiz, batas waktu
maksimum adalah 1440 menit atau 24 jam
c.
Keterangan - menyelesaikan
"About this Quiz" terletak pada panel untuk
menggambarkan Quiz
d.
Tampilkan Hasil - centang
kotak ini di bawah "Quiz Options"
untuk menampilkan hasil mahasiswa Kuis langsung mereka
e.
Mengacak pertanyaan - centang
kotak ini di bawah "Quiz Options"
untuk mengacak pertanyaan untuk setiap siswa mengambil Quiz
5.
Pilih jenis
pertanyaan dari Type drop-down. Pilih dari pilihan, benar /
salah, jawaban singkat, mengisi bagian yang kosong atau pencocokan. (Dosen
juga bisa mengklik "Load "link
pada panel sebelah kiri untuk memuat pertanyaan yang dibuat sebelumnya dari
bank soal.)
6.
Ketik
pertanyaan di "Question Prompt" . (Di
bawah ini Dosen akan melihat opsi untuk melampirkan link atau file dengan
pertanyaan).
7.
Tambahkan tanggapan . Bidang
respon akan bervariasi tergantung pada jenis
pertanyaan. (Untuk Isi Blank menggunakan '_' (garis bawah) untuk menentukan di
mana Dosen ingin kosong untuk muncul dalam pertanyaan. Lengkapi pilihan
tanggapan dan menDoseni yang benar dengan memilih "Set As Correct Answer"
link.) Secara default , Dosen memiliki dua bidang respon, jika Dosen ingin
menambahkan lebih banyak, klik "Add Response" tombol di bawah kolom respon kedua, untuk
menambahkan lebih banyak tanggapan.
8.
Pilih "+" tombol pada panel
sisi kiri untuk menambahkan pertanyaan baru. Dosen dapat
kembali dan mengedit pertanyaan, dengan memilih nomor pertanyaan
dari panel kiri. Klik tombol " Load "link di samping" + "tombol untuk memuat pertanyaan yang dibuat sebelumnya.
9.
Pilih nomor
pertanyaan di panel sebelah kiri dan klik " Remove Question"tombol
dari sudut kanan atas untuk menghapus pertanyaan.
10.
Drag
'n drop nomor pertanyaan pada panel sisi kiri untuk menyusun ulang
pertanyaan.
11.
Pilih "Quiz Preview" link di
bawah tombol "Assign Quiz" untuk melihat Quiz (hanya
sebagai mahasiswa akan melihatnya).
12.
Pilih
" Print "untuk
mencetak hard copy Kuis, Dosen dapat memberikan ini kepada siswa untuk
menyelesaikan.
13.
Klik " Assign Quiz
" tombol di sudut kanan atas halaman untuk menulis Quiz.
14.
Pilih tanggal
jatuh tempo dengan mengklik di lapangan karena tanggal atau pada ikon
" Edmodo Planner ".
15.
Periksa Tambahkan
ke Buku Nilai untuk secara otomatis menambahkannya ke gradebook Dosen,
jika Dosen lupa langkah ini Dosen dapat menambahkannya ke gradebook diwaktu
yang akan datang.
16.
Pilih
Kirim Sekarang atau Dijadwalkan:
·
Kirim
Sekarang - akan mengirim posting segera
·
Dijadwalkan
- otomatis akan mengirim posting pada waktu yang dipilih
17.
Pilih "Send" untuk mengirim
Quiz.
8. MENUJU ERA BELAJAR BERTEKNOLOGI CLOUD COMPUTING
Kapanpun dan dimanapun orang belajar. Belajar
merupakan kebutuhan mendasar setiap manusia. Fleksibilitas sistem pembelajaran
perlu dibangun dalam lingkungan perguruan tinggi dalam rangka mememunuhi
kebutuhan belajar dan pembelajaran. Perguruan tidak hanya diakses oleh civitas
akademik saja. “Cloud computing” memungkinkan mahasiswa, dosen, pengelola, dan
pengguna luar pada era belajar menjadi entitas belajar pada Perguruan
Tinggi. Hal yang paling terlihat adalah
dikotomi pengajar dan pebelajar hampir tidak ada. Semua orang saling berbagi
dan belajar dengan berbagai perangkat yang dimiliki. “cloud computing”
merupakan solusi untuk pemenuhan dan pengkayaan sumber, media, strategi,
asesmen, evaluasi dan komponen belajar lainya. Perguruan Tinggi tidak perlu
“alergi” dan “menghadang” era
pembelajaran melalui “ cloud computing”. Perguruan Tinggi perlu membangun
kebijakan pada era belajar yaitu secara konsisten dan berkesinambungan
mengembangkan lingkungan belajar dalam sistem pembelajaran yang aman, nyaman,
bermutu dan bermakna.
Daftar Pustaka
Hong.Kian-Sam dan Songan. Peter. 2011 ICT in the changing landscape
of higher education in Southeast Asia. Australasian Journal of
Educational Technology 2011, 27(Special issue,8), 1276-1290.
Kwok-Wing Lai. 2011. Digital technology and the culture of
teaching and learning in higher education. Australasian Journal of Educational
Technology, 27(Special issue, 8), 1263-1275
Sclater. Niall. 2010. Cloud
Computing in Education. Unesco Institute for Information Technologies in
Education. Moscow. Russian Federation.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar