Rabu, 16 November 2016



ALUR EPIDEMIOLOGI  DALAM  EKOSISTEM

Model ekologi yang berbeda telah dipakai untuk menggambarkan hubungan timbal balik dari faktor-faktor ini yang berkaitan dengan pejamu, agen dan lingkungan. Perubahan salah satu dari tiga komponen ini, yang disebut sebagai segitiga epidemiologi, akan mempengaruhi keseimbangan diantara komponen tersebut dan dengan demikian akan meningkatkan atau menurunkan frekuensi penyakit (Mausner dan Bahn, 1974). Sehingga, penelitian tentang faktor penyebab (etiologi) perkembangan dari penyakit merupakan salah satu orientasi utama epidemiologi. Secara kompleks, segitiga epidemiologi dan tiga komponen yaitu waktu, tempat dan orang sering dipakai oleh para epidemiolog untuk menggambarkan distribusi penyakit dan determinannya.
Determinan yang mempengaruhi bisa terdiri atas perilaku, kebudayaan, sosial, psikologi, biologi atau faktor fisik. Determinan berdasarkan waktu berkaitan dengan peningkatan/penurunan selama bertahun-tahun, variasi musim, perubahan tiba-tiba dari kejadian penyakit. determinan berdasarkan tempat dapat dikarakteristikan berdasarkan Negara, zona iklim, tempat tinggal dan lebih umum berdasarkan wilayah geografi.
            Determinan personal (orang) termasuk umur, jenis kelamin, kelompok suku, genetik, dan perilaku individu. Studi tentang keterkaitan antara waktu, tempat dan orang membantu untuk mengidentifikasi agen penyebab dan faktor-faktor lingkungan dan juga menggambarkan riwayat alamiah penyakit yang kemudian memungkinkan epidemiolog untuk menentukan target untuk intervensi dengan tujuan pencegahan penyakit (Detels 2002).      
  
HUBUNGAN ANTARA FAKTOR ( MODEL EKOLOGI )
v  Dipengaruhi oleh tiga sektor pada lingkungan :
1.         Lingkungan biologi
Lingkungan Biologis, Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara ,ain meliputi :Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak patogen Vektor pembawa infeksi, Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, baik sebagai sumber kehidupan (bahan makanan dan obat-obatan), maupun sebagai reservoir/sumber penyakit atau pejamu antara (host intermedia), Fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu terutama penyakit menular. Lingkungan biologis tersebut sangat berpengaruh dan memegang peranan yang penting dalam interaksi antara manusia sebagai pejamu dengan unsur penyebab, baik sebagai unsur lingkungan yang menguntungkan manusia (senbagai sumber kehidupan) maupun yang mengancam kehidupan / kesehatan manusia.
2.         Lingkungan sosial
Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi. Serta instusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang membentuk masyarakat tersebut. Lingkungan sosial ini meliputi : Sistem hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik, serta sistem ekonomi yang berlaku, Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat Sistem pelayanan kesehatan serta kebiasaan hidup sehat masyarakat setempat Kepadatan penduduk meliputi kepadatan rumah tangga, serta berbagai sistem kehidupan sosial lainnya.
Menurut model ini, suatu penyakit tidak bergantung pada satu sebab yang berdiri sendiri melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab dan akibat. Dengan demikian maka timbulnya penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan memotong mata rantai pada berbagai titik.
3.         Lingkungan fisik.
Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik secara langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial manusia. Lingkungan fisik (termasuk unsur kimiawi serta radiasi) meliputi : 6 Udara keadaan cuaca, geografis, dan golongan Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai bentuk pemencaran pada air, dan Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara, tanah dan air, radiasi dan lain sebagainya. Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara alamiah tetapi banyak pula yang timbul akibat manusia sendiri.

v  Tiga komponen/faktor yang berperan dalam menimbulkan penyakit Model Ecology (JHON GORDON):
·         Agent (Agen/penyebab) : adalah penyebab penyakit pada manusia
·         Host (tuan Rumah/Induk semang/penjamu/pejamu) adalah manusia yang ditumpangi penyakit.
·         Lingkungan/environmental : Segala sesuatu yang berada di luar kehidupan organisme


v  Interaksi antara agent, host dan lingkungan serta model ekologinya adalah sebagai berikut :
  1. Agent, Host dan lingkungan yang dalam keadaan seimbang tidak dapat menyebabkan terjadinya penyakit.
  2. Peningkatan kemampuan agent untuk menginfeksi manusia dapat mengakibatkan penyakit pada manusia.
  3. Perubahan lingkungan menyebabkan meningkatnya perkembangan agent sehingga host dengan mudah terserang penyakit.

v  Karakteristik 3 komponen/ faktor yang berperan dalam menimbulkan penyakit:
1.      Karakteristik Lingkungan
-          Fisik : Air, Udara, Tanah, Iklim, Geografis, Perumahan, Pangan, Panas, radiasi.
-          Sosial : Status sosial, agama, adat istiadat, organisasi sosial politik, dll.
-          Biologis : Mikroorganisme, serangga, binatang, tumbuh-tumbuhan.
2.      Karakteristik Agent/penyebab penyakit
Agent penyakit dapat berupa agent hidup atau agent tidak hidup. Agent penyakit dapat dikualifikasikan menjadi 5 kelompok, yaitu :
  1. Agent biologis             : jamur, bakteri, virus dll.
  2. Agent nutrien              : protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.
  3. Agent fisik                  : suhu, kelembaban, kebisingan, radiasi, tekanan, panas.
  4. Agent chemis/kimia    : eksogen contoh : alergen,gas, debu,
  endogen contoh : metabolit, hormon.
  1. Agent mekanis            : gesekan, pukulan, tumbukan, yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan.
3.      Karakteristik Host/pejamu
Faktor manusia sangat kompleks dalam proses terjadinya penyakit dan tergantung dari karakteristik yang dimiliki oleh masing – masing individu, yakni :
  1. Umur : penyakit arterosklerosis pada usia lanjut, penyakit kanker pada usia pertengahan
  2. Seks : resiko kehamilan pada wanita, kanker prostat pada laki-laki
  3. Ras : sickle cell anemia pada ras negro
  4. Genetik : buta warna, hemofilia, diabetes, thalassemia
  5. Pekerjaan : asbestosis,
  6. Nutrisi : gizi kurang menyebabkan TBC, obesitas, diabetes
  7. Status kekebalan : kekebalan terhadap penyakit virus yang tahan lama dan seumur hidup.
  8. Adat istiadat : kebiasaan makan ikan mentah menyebabkan cacing hati.
  9. Gaya hidup : merokok, minum alcohol
  10. Psikis : stress menyebabkan hypertensi, insomnia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar