2.1 Pengertian SIMPUS
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah sebuah sistem Informasi yang
terintegrasi dan didesain multi user yang disiapkan untuk menangani keseluruhan
proses manajemen puskesmas. Dalam implementasinya, Digital Sense telah
merilis dua versi sekaligus yaitu berbasis desktop (OS Windows) dan berbasis
web (OS Open Source).
Simpus
merupakan suatu perangkat lunak atau dalam istilah Komputernya adalah Software
yang dimana fungsi utamanya adalah untuk mengolah data Pasien yang
berkunjung di Puskesmas. Data Pasien tersebut seperti : Anamnesa,
Pemeriksaan Fisik, Terapi, Diagnosa Penyakit, Pengobatan serta pemeriksaan
penunjang lainnya yang selanjutnya akan disimpan kedalam database dan akan
ditampilkan kedalam Histori Pasien atau Rekam Medik.
Beberapa hal mengenai
SIMPUS antara lain :
1 ) Menggunakan Sistem Operasi Windows,
menampilkan tampilan secara grafis dan mudah digunakan.. Untuk proses keluaran data bahkan hampir semua
tampilan bisa di akses dengan menggunakan tetikus (mouse).
2 ) Menyimpan informasi riwayat kunjungan dari
pasien dengan akurat. Penomoran Index yang tepat dan benar akan lebih mempermudah
dalam proses pencarian data pasien tertentu.
3 ) Input data yang cepat, dengan sumber data dari
kartu registrasi pasien. Desain masukkan data yang dikembangkan dengan mengacu
pada pengalaman di puskesmas menjadi pertimbangan utama untuk membuat proses
entry harus cepat. Dalam kondisi normal hanya butuh waktu dibawah 1 menit untuk
memasukkan satu data pasien.
4 ) Dapat menampilkan rekapitulasi data pasien dan
obat, serta membuat pelaporan LB1 dan LPLPO dengan cepat. Periode keluaran data
dapat ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, dari data harian, periode harian, mingguan,
bulanan atau tahunan.
5 ) Dapat menampilkan data 10 Besar / 20 Besar
penyakit dengan cepat.
6 ) Menampilkan data-data keluaran secara tabel
maupun secara grafik dengan cepat.
7 ) Dapat digunakan untuk melakukan filter data
kunjungan dengan cepat dan mudah, sesuai dengan kriteria yang diinginkan.
Sistem
Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah suatu tatanan manusia dan/atau
peralatan yang menyediakan informasi untuk membantu proses manajemen Puskesmas
mencapai sasaran kegiatannya. Membahas simpus (Jika dipanjangkan menjadi Sistem
Informasi Manajemen Puskesmas) tidak boleh terlepas dari Konsep Dasar
Puskesmas. Simpus dulu dikenal dengan SP2TP merupakan tool atau instrumen
pencatatan dan pelaporan yang ada di puskesmas.
2.2 Tujuan SIMPUS
- Tujuan Umum: meningkatkan kualitas manajemen puskesmas secara lebih berhasil guna dan berdaya guna, melalui pemanfaatan secara optimal data sistem pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) maupun informasi lainnya yang menunjang kegiatan pelayanan.
- Tujuan Khusus:
- Sebagai pedoman penyusunan perencanaan tingkat puskesmas (PTP) dan pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas melalui mini lokakarya (minlok).
- Sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan puskesmas.
2.3 Spesifikasi dan Ruang Lingkup SIMPUS
1. Spesifikasi SIMPUS
a. SIMPUS versi Desktop
Spesifikasi
teknis:
- Platform Under Windows
- OS Windows
- Pemrograman Visual Basic untuk interface
- Database MySQL
b. SIMPUS versi Web (Web Based)
Spesifikasi
teknis:
- Platform Open Source
- OS (Linux/Windows)
- Pemrograman PHP untuk interface
- Database MySQL
2. Ruang Lingkup SIMPUS
- Admin Sistem (manajemen user)
- Modul Registrasi Loket
- Modul Pelayanan Poli Umum/BP
- Modul Pelayanan Poli Gigi
- Modul Pelayanan Poli KIA
- Modul Pelayanan Unit Apotek
- Modul Pelayanan Unit Laboratorium/Radiologi
- Modul Pelayanan UGD (untuk Puskesmas Perawatan)
- Modul Pelayanan Rawat Inap
- Modul Pelayanan Poli Mata
- Modul Aset/Inventory Puskesmas
- Modul Kepegawaian
- Modul Administrasi (pencetakan surat Keterangan/Rujukan & Laporan Puskesmas)
- Modul Kegiatan Luar Gedung / UKM (Posyandu Lansia, Posyandu anak, Imunisasi, Sanitasi Lingkungan, Pelayanan Gizi, P2P, Kesga, Promkes dan lain-lain.
2.4 Alur Data Simpus
Simpus, pada prinsipnya adalah alat
bantu untuk mengolah data yang ada di dalam dan luar gedung puskesmas. Pada
tahap awal yang telah di kembangkan adalah Simpus untuk kunjungan rawat jalan.
Secara umum alur data di semua puskesmas hampir sama (atau pasti sama), kecuali
untuk beberapa proses administrasi yang pasti antar satu daerah berbeda dengan
daerah yang lain. Ada beberapa daerah membutuhkan karcis untuk mengecek jumlah
kunjungan, sementara daerah lain cukup dengan laporan rekapitulasi kunjungan.
Alur Data Di Puskesmas : entry data
dilakukan oleh petugas untuk pelayanan pasien dari dalam gedung dan
kegiatan-kegiatan luar gedung, misalnya kegiatan : Posyandu, Imunisasi,
Penyehatan Lingkungan, Promosi Kesehatan dan lain-lain . Kepala Puskesmas
melakukan kontrol rutin, administrasi pengelola data puskesmas melakukan feed
back terhadap entry data tiap bulan dalam minilokakarya.
Secara umum, alur pelayanan pasien
(sebagai target data Simpus) di puskesmas adalah sebagai berikut :
- Pasien datang ke puskesmas. Beberapa puskesmas menyediakan nomor antrian, baik berupa kertas bertuliskan nomor urut antri, atau bahkan yang sudah digital, dengan memijit tombol antrian. Tapi ada juga puskesmas yang percaya pada kesadaran pasien sendiri untuk antri sehingga tidak perlu menyerobot urutan kedatangan orang lain.
- Pasien akan dipanggil sesuai urutan untuk didaftar di loket pendaftaran. Pada proses ini, dicatat nomor rekam medis pasien, atau dibuatkan nomor rekam medis kalau pasien baru pertama kali berkunjung.
- Pasien menunggu, sementara petugas akan mencari rekam medis pasien yang bersangkutan di ruang catatan medis, untuk diberikan ke unit pelayanan tempat pasien ingin berobat.
- Pasien dipanggil dokter bisa juga oleh perawat.
- Pasien diperiksa, dicatat anamnesis dan lain-lain, termasuk diagnosis, obat yang diberikan dan tindakan medis kalau ada.
- Pasien keluar, sementara dari unit pelayanan membuat resep untuk diberikan ke ruang obat.
- Pasien dipanggil untuk membayar (di beberapa daerah sudah gratis), kemudian dipanggil lagi untuk menerima obat.
- Pasien pulang.
Banyak pilihan yang bisa dipilih
supaya data bisa masuk ke komputer. Dan ini tergantung dari kemampuan dan
kemauan dari puskesmas yang bersangkutan. Puskesmas bisa membangun satu sistem
terpadu Simpus, setiap ruangan diberi komputer, supaya setiap pelayanan
langsung masuk ke dalam Simpus. Untuk sistem seperti itu jelas dibutuhkan
Simpus Online, yang tersambung di semua tempat pelayanan. Dibutuhkan biaya
operasional yang cukup besar. Belum lagi untuk pencatatan kunjungan luar
gedung.
Pencatatan data pasien selama ini di
puskesmas, biasanya berupa Buku
Register, kemudian juga catatan berupa Resep untuk obat. Untuk kunjungan luar gedung, data yang disetor
biasanya sudah berupa rekapitulasi yang akurasi dan kevalidan datanya bisa
dipertanyakan. Buku registrasi yang masih banyak terdapat di puskesmas
kita. Dari register itulah dibuat beberapa rekapan data, dengan
bentuk masih berupa tulisan tangan, meskipun nantinya akan dipindah ke dalam
file Ms Excel atau Ms Word.
2.5
Kendala dalam manajemen puskesmas
Kendala-kendala yang secara umum
sering dijumpai di puskesmas antara lain :
Ø Kendala di bidang Infrastruktur
Banyak puskesmas yang hanya memiliki
satu atau dua komputer, dan biasanya untuk pemakaian sehari-hari di puskesmas
sudah kurang mencukupi. Sudah mulai banyak pelaporan-pelaporan yang harus
ditulis dengan komputer. Komputer lebih berfungsi sebagai pengganti mesin ketik
semata. Selain itu kendala dari sisi sumber daya listrik juga sering menjadi
masalah. Puskesmas di daerah-daerah tertentu sudah biasa menjalani pemadaman
listrik rutin sehingga pengoperasian komputer menjadi terganggu. Dari segi
keamanan, banyak gedung puskesmas yang kurang aman, sering terjadi puskesmas
kehilangan perangkat komputer.
Ø Kendala di bidang Manajemen
Masih jarang sekali ditemukan satu
orang staf atau petugas atau bahkan unit kerja yang khusus menangani bidang
data/komputerisasi. Hal ini dapat dijumpai dari tingkat puskesmas ataupun
tingkat dinas kesehatan di kabupaten/kota. Pada kondisi seperti ini nantinya
akan menjadi masalah untuk menentukan siapa yang bertanggung jawab atas
data-data yang akan ada, baik dari segi pengolahan dan pemeliharaan data,
maupun dari segi koordinasi antar bagian.
Ø Kendala di bidang Sumber Daya
Manusia
Kendala di bidang SDM ini yang
paling sering ditemui di puskesmas. Banyak staf puskesmas yang belum maksimal
dalam mengoperasikan komputer. Biasanya kemampuan operasional komputer didapat
secara belajar mandiri, sehingga tidak maksimal. Belum lagi dengan pemakaian
komputer oleh staf yang kadang-kadang tidak pada fungsi yang sebenarnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar