BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Surveilans
merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh para
petugas survelans untuk diolah secara sistematis mengenai kejadian-kejadian
penyakit dan merupakan suatu system pelaporan
khusus yang disusun untuk masalah kesehatan atau penyakit tertentu yang
penting, misalnya laporan mengenai penyebaran penyakit menular yang terjadi
diwilayah bencana alam.
Pada era
globalisasi ini dengan meningkatnya kejadian-kejadian penyakit yang terjadi di
masyarakat, kegiatan surveilans harus mempunyai peranan penting dalam pembuatan
program maupun kebijakan dalam pengambilan tindakan yang tepat dalam mengatasi
masalah-masalah kesehatan yang terjadi di suatu wilayah endemi.
Puskesmas merupakan
suatu unit yang menjadi dasar dalam pelayanan-pelayanan kesehatan dimasyarakat.
Sebagai pelayanan dasar inilah puskesmas mempunyai peranan yang penting dalam memberikan
kontribusi dalam penanganan maupun pencegahan kejadian penyakit diwilayah kerja
puskesmas tersebut. Puskesmas Bakunase adalah salah satu Puskesmas yang ada di
kota Kupang dan merupakan salah satu daerah endemis malaria karena pada
wilayahnya terdapat cukup banyak tempat perindukan nyamuk seperti sawah,
hutan-hutan serta mata air, dan juga merupakan daerah urban.
Pada Puskesmas
Bakunase, Prevalensi malaria sangat berfluktuasi pada 2 tahun terakhir. Kasus
malaria yang ditemukan pada Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase pada tahun 2011
ditemukan 46 kasus dan pada 3 bulan terakhir yaitu bulan Januari- Maret 2012
ditemukan 15 kasus malaria di wilayah kerja Puskesmas Bakunase yaitu bulan
Januari (7 kasus), Februari (3 kasus), Maret (5 kasus).
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1
Apa yang dimaksud dengan penyakit malaria dan surveilans malaria?
1.2.2
Bagaimana gelaja yang ditimbulkan dari
penyakit malaria?
1.2.3
Klasifikasi malaria?
1.2.4
Apa yang menjadi Penyebab dari penyakit
malaria?
1.2.5
Bagaimana epidemiologi penyakit malaria
(orang, tempat, waktu) berdasarkan data yang diperoleh?
1.2.6
Bagaimana kegiatan surveilans malaria di
Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase (pengumpulan data, pengolahan dan penyajian
data, analisis dan interpretasi data, pembuatan laporan, rekomendasi, tindak
lanjut dan diseminasi informasi serta pencegahan dan penanggulangan)?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1
Mengetahui pengertian penyakit malaria
dan surveilans malaria
1.3.2
Mengetahui gelaja penyakit malaria
1.3.3
Mengetahui klasifikasi malaria
1.3.4
Mengetahui penyebab penyakit malaria
1.3.5
Mengetahui epidemiologi malaria
berdasarkan data
1.3.6
Menetahui kegiatan surveilans malaria di
Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase (pengumpulan data, pengolahan dan penyajian
data, analisis dan interpretasi data, pembuatan laporan, rekomendasi, tindak
lanjut dan diseminasi informasi serta pencegahan dan penanggulangan)?
1.4 Metode Penulisan
Metode
penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah metode Tinjauan pustaka dan
menggunakan data sekunder yang diambil dari Puskesmas Bakunase.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian Malaria dan Surveilans Malaria
Malaria adalah sejenis
penyakit menular yang disebabkan oleh Plasmodium. Malaria juga dapat diartikan
sebagai suatu infeksi sel darah merah oleh Plasmodium. Malaria merupakan salah
satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada
kelompok resiko tinggi yaitu bayi, balita, dan ibu hamil.
Surveilans
malaria dapat diartikan sebagai pengawasan yang dilakukan secara terus-menerus
dan sistematik terhadap distribusi penyakit malaria dan faktor-faktor penyebab
kejadian kesakitan serta yang berkaitan dengan sehat dan sakit yang kegiatannya
meliputi; pengumpulan, analisis, penafsiran dan penyebaran data dan dianggap
sangat berguna untuk penanggulangan penyakit secara efektif. Surveilans malaria
merupakan suatu sistem pelaporan khusus yang diadakan untuk lebih memantapkan
upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit malaria.
2.2 Gejala (Patogenesis) Penyakit
Malaria
Masa
inkubasi penyakit dapat berlangsung dalam waktu 9-40 hari, tergantung dari
jenis plasmodium yang menginfeksi. Pada masa inkubasi malaria protozoa tumbuh
di dalam sel hati. Beberapa hari sebelum gejala pertama terjadi, organisme
tersebut menyerang dan menghancurkan sel darah merah sejalan dengan perkembangan
mereka, sehingga menyebabkan demam. Setelah itu muncul tanda dan gejala seperti
menggigil, linu atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucat atau
anemia, hati serta limpa membesar, air kencing tampak keruh atau pekat karena
mengandung hemoglobin, terasa geli pada kulit dan mengalami kekejangan. Namun,
tanda klasik yang ditampakkan adalah adanya perasaan tiba-tiba kedinginan yang
diikuti dengan kekakuan dan kemudian muncul demam dan banyak berkeringat
setelah 4-6 jam. Hal ini berlangsung tiap 2 hari. Diantara masa tersebut
mungkin penderita merasa sehat seperti sedia kala. Pada usia anak-anak serangan
malaria dapat menimbulkan gejala aneh misalnya menunjukkan gerakan atau postur
tubuh yang abnormal sebagai akibat tekanan rongga otak bahkan lebih serius lagi
dapat menyebabkan kerusakan otak.
2.3 Penyebab dan Klasifikasi
Malaria
Penyebab malaria
adalah suatu Protozoa yang disebut Plasmodium. Ada empat macam species
Plasmodium yang diketahui menginfeksi manusia yaitu :
1. Plasmodium
Vivax : merupakan species dengan distribusrdisti terluas (80 % kasus malaria)
meliputi daerah beriklim tropis, subtropics sampai iklim sedang.
2. Plasmodium
falciparum : merupakan species utama di daerah tropis dan dikenal sebagai yang
paling berbahaya.
3. Plasmodium
malariae : terdistribusi sporadik.
4. Plasmodium
ovale : terdistribusi di Afrika Barat, Afrika Tengah, dan Kepulauan Pasifik.
Malaria
disebarkan melalui :
1. Gigitan
nyamuk Anopheles Betina.
Adapun nyamuk Anopheles
betina disebabkan berperan sebagai penyebar malaria (vektor).
2. Tranfusi
darah terkontaminasi.
3. Suntikan
dengan jarum yang sebelumnya telah digunakan oleh penderita malaria.
Klasifikasi
Malaria
1. Malaria
tertiana, disebabkan oleh Plasmodium Vivax. Dimana penderita merasakan demam
muncul setiap 3 hari.
2. Malaria
quartana, disebabkan oleh Plasmodium Malariae. Penderita merasakan demam setiap
hari keempat.
3. Malaria
serebral, disebabkan oleh Plasmodium Falciparum. Demam pada penderita tidak
teratur dengan disertai gejala
terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak.
4. Malaria
pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium Ovale. Gejala dapat timbul sangat mendadak,
mirip stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.
2.4 Epidemiologi (Orang, Tempat dan
Waktu)
·
Orang
Menurut
pengamatan yang dilakukan didasarkan
pada data Puskesmas Bakunase yang dipakai (2011-2012(Januari-Maret)), kasus
malaria tertinggi terjadi pada usia >15 tahun dengan jumlah 61 kasus.
·
Tempat
Kasus
malaria tersebar di Walayah Kerja Puskesmas Bakunase, terutama kasus yang
sering terjadi di Kelurahan Bakunase, Airnona, Batuplat Naikoten I, Naikoten II
dan Kuanino.
·
Waktu
Tahun
|
Jumlah Kasus
|
Tertinggi pada bulan
|
Jumlah kasus tertinggi
|
2011
|
46
|
Juli
|
9
|
2012
|
Jan-Mar,
15 kasus
|
Januari
|
7
|
Jumlah
|
61
|
|
|
2.5 Kegiatan Surveilans Malaria di Puskesmas
Bakunase
Langkah-langkah
kegiatan surveilans malaria adalah sebagai berikut :
Pengumpulan data
|
Pengolahan dan penyajian data
|
Analisis dan
Interpretasi data
|
Pembuatan laporan, rekomendasi, tindak
lanjut dan diseminasi informasi
|
Tindakan
pencegahan dan penanggulangan
|
1.
Pengumpulan
data
Pengumpulan data merupakan komponen yang
sangat penting karena kualitas informasi yang diperoleh sangat ditentukan
kualitas data yang dikumpulkan. Pengumpulan data kasus malaria dilakukan secara
pasif dimana petugas hanya menunggu penderita malaria yang datang ke puskesmas,
dan penderita yang telah memeriksakan diri ke puskesmas diminta untuk datang
kembali beberapa hari kemudian untuk di periksa lagi keadaannya, tetapi jika
penderita tidak memeriksakan diri kembali ke puskesmas akan dilakukan kunjungan
ke rumah. Pengumpulan data mingguan morbiditas malaria bersumber dari data : Registrasi
Harian Puskesmas dan Pustu, Register Harian Petugas Malaria, Register
Laboratorium serta Register Harian Surveilans.
2.
Pengolahan
data
Pada
Puskesmas Bakunase, pengolahan data yang dilakukan oleh petugas malaria maupun
petugas surveilans menggunakan cara manual kemudian direalisasikan dan
digunakan melalui Komputerisasi oleh Petugas Surveilans. Dimana petugas malaria
mengolah datanya setiap sebulan sekali sedangkan para petugas surveilans
mengolah data yang sama setiap minggunya.
3.
Analisis
dan penyajian data
Data yang
terkumpul dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik sehingga kasus
kesakitan malaria dapat tergambar.
4.
Pembuatan
laporan
·
Laporan mingguan dibuat oleh Petugas
Surveilans berdasarkan data dari petugas malaria.
·
Laporan bulanan dibuat oleh Petugas
Malaria berdasarkan data yang didapat dari penderita malaria yang pergi ke
puskesmas.
·
Kemudian laporan tersebut baik mingguan
maupun bulanan dilaporkan ke P2M Dinkes Kota, diteruskan ke Dinkes Provinsi,
dan selanjutnya ke Pusat.
5.
Rekomendasi
Apabila
data yang didapat menunjukkan angka kejadian malaria yang tinggi di Wilayah
Kerja Puskesmas Bakunase, maka Dinkes akan memberikan rekomendasi ke Puskesmas dalam
melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit malaria.
6.
Tindak
Lanjut
Berdasarkan
rekomendasi dari puskesmas untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan
kejadian malaria maka Dinas akan melakukan tindak lanjut terhadap tindakan atau
upaya yang akan dilakukan di puskesmas. Setelah itu Dinas akan merekomendasikan
tindakan apa saja yang harus dilakukan puskesmas dalam upaya pencegahan dan
penanggulangan penyakit malaria.
7.
Tindakan
pencegahan dan penanggulangan
Setelah itu berdasarkan hasil tindak
lanjut yang direkomendasikan Dinkes ke Puskesmas maka puskesmas akan melakukan
upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit malaria yaitu dengan pembagian
abate (abatenisasi) atau melakukan fogging. Puskesmas juga memberikan
pengobatan terhadap penderita yang positif malaria yaitu diobati dengan
artesunat kombinasi amodiaquine + primakuin.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Kasus malaria diwilayah kerja Puskesmas
Bakunase pada tahun 2011 ditemukan 46 kasus dari 1175 sediaan pemeriksaan
malaria dengan diagnosis penderita malaria yag disebabkan plasmodium vivax
sebanyak 19 kasus dan plasmodium falciparum sebanyak 27 kasus. Pada tahun 2012 kasus
malaria selama bulan Januari- Februari ditemukan 10 kasus dari 199 sediaan
pemeriksaan malaria dan bulan Maret ditemukan 5 kasus malaria. Berdasarkan data
dari Puskesmas Bakunase dua tahun terakhir angka kejadian malaria paling banyak
terjadi pada jenis kelamin perempuan dengan usia diatas 15 tahun.
Masalah
Dan Hambatan
Permasalahan yang
ditemukan dalam PE (Penyelidikan Epidemiologi), kegiatan pengumpulan data dan
analisis data tentang penyakit malaria ini adalah :
1. Tidak
semua Pustu rutin mengirimkan laporan mingguan (W2)
2. Masuknya
wilayah baru Naikoten I dan Naikoten II, membuat petugas Surveilance dan
Malaria dalam pelacakan butuh waktu untuk menemukan tempat tinggal penderita.
3. Tingginya
mobilisasi masyarakat dari suatu daerah ke daerah lain yang menyulitkan petugas
Malaria dan Surveilance dalam pelacakan kasus.
Mungkin saja penyakit HIV dapat disembuhkan karena saya telah berkali-kali scammed sampai saya bertemu dengan pria hebat ini dukun Dr Akhigbe yang membantu saya pada awalnya saya tidak pernah percaya semua komentar dan posting tentang dia dan saya sangat sakit karena saya telah terinfeksi HIV / AIDS selama dua tahun terakhir, hanya 2 bulan terakhir saya terus membaca kesaksian tentang pria ini bernama Dr Akhigbe mereka mengatakan bahwa pria itu sangat kuat dia telah menyembuhkan berbagai jenis penyakit, saya terus memantau jabatannya beberapa orang tentang pria ini dan saya mengetahui bahwa dia nyata sehingga saya memutuskan untuk memberinya persidangan. Saya menghubunginya untuk meminta bantuan dan dia berkata bahwa dia akan membantu saya mendapatkan kesembuhan yang saya perlukan hanyalah mengirimnya uang ke menyiapkan obat dan setelah itu akan dikirim kepada saya melalui jasa pengiriman kurir DHL yang saya lakukan dengan sangat mengejutkan obat itu dikirimkan kepada saya dia memberi saya petunjuk untuk mengikuti cara meminumnya bahwa setelah tiga minggu saya harus pergi untuk pemeriksaan , setelah minum obat an d ikuti instruksinya setelah tiga minggu saya kembali ke rumah sakit untuk tes lain, pada awalnya saya terkejut ketika dokter mengatakan kepada saya bahwa saya negatif saya meminta dokter untuk memeriksa lagi dan hasilnya masih negatif yang sama yaitu bagaimana saya bebas dari HIV VIRUS karena kaget saya memutuskan untuk datang dan membagikan kesaksian saya sendiri kepada Anda untuk mereka yang berpikir tidak ada obat untuk HIV VIRUS yang akhirnya sembuh dan hubungi Dr Akhigbe melalui email drrealakhigbe@gmail.com dia akan membantu Anda, Anda juga dapat mengirimnya melalui +2348142454860 ia juga sempurna dalam menyembuhkan DIABETIK, HERPES, HIV / AIDS,; ALS, KANKER, MALARIA, BACTERIA DIARRJHEA, MENINGITIS, HEPATITIS A DAN B, ASTHMA, PENYAKIT HATI, CHRON. PENYAKIT. NAUSEA VOMITING ATAU DIARRHEA, PENYAKIT GINJAL ,, SCHIZOPHRENIA, LUPUS, INFEKSI EKSTERNAL, DINGIN UMUM, SENDI BERSAMA, OSTEOPOROSIS, RABIESRHEUMATISM, THYROID, GALLSTONE, COLD & FLU, TUBUH KEMUDI, PELANGGARAN, PELUANG, TUBUH, PELANGGARAN, PELUANG, PELANGGARAN. ECZEMA, PROGERIA, MAKAN GANGGUAN, INFEKSI PERNAPASAN RENDAH. dll percayalah bahwa penyakit mematikan bukan lagi hukuman yang mematikan karena dr akhigbe memiliki obatnya. ayah baptis dari herbal root.email: drrealakhigbe@gmail.com nomor whatsapp. +2349010754824 situs web: https://drrealakhigbe.weebly.com
BalasHapus