Senin, 09 Maret 2015

PERILAKU HOMOSEKSUAL DI KOTA KUPANG



                     FENOMENA PERILAKU HOMOSEKSUAL DI KOTA KUPANG
                                                                        ABSTRAK
                                                             Oleh: Nomensen Banunaek
                                                           
Penelitian Fenomena Homoseksual di Kota Kupang ini dilator belakangi oleh semakin terlihatnya eksistensi para homoseksual serta melihat pandangan masyarakat yang mana sebagian masyarakat tersebut memiliki persepsi yang berbeda-beda terhadap keberadaan dan eksistensi homoseksual tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apa yang menjadi alasan untuk
memilih jalan hidupnya sebagai homoseksual dan bagaimana pandangan masyarakat terhadap keberadaan homoseksual tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian dengan sumber data primer 35 homoseksual dan 35 masyarakat umum. Sumber data sekunder berasal dari dokumentasi dan kepustakaan melalui buku, media cetak dan internet. Teknik pengumpulan data dengan observasi, wawancara, dokumentasi dan kepustakaan. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive sampling dan teknik keabsahan data menggunakan teknik triangulasi sumber, sedangkan untuk menganalisis data yang telah terkumpul yaitu dengan teknik analisis data dengan pedoman analisis interaktif Miles dan Huberman dengan 4 tahap yaitu pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Penelitian terhadap para homoseksual ini pun diperlukan pendekatan personal sehingga informasi yang didapatkan bersifat akurat. Hasil penelitian menunjukan bahwa: 1) alasan memilih jalan hidup sebagai homoseksual diantaranya adalah kebutuhan seksual yang mana dirasakan oleh kaum homoseks atau gay hanya bisa tertarik dengan sesama laki-laki saja, trauma percintaan dengan lawan jenis yang dirasakan cukup dalam oleh laki-laki sehingga memilih pasangan yang sejenis dengan harapan rasa sakitnya tidak terulang dan pengalaman seks yang kurang menyenangkan (sodomi)
mengakibatkan trauma berkepanjangan yang akhirnya menjadikan apa yang telah dialaminya sebagai pengalaman seks dan berlanjut sampai dengan waktu yang lama. 2) Pada dasarnya semua narasumber (masyarakat umum) berasumsi sama bahwa homoseksual merupakan individu dengan orientasi seks yang tidak wajar. Sikap yang ditunjukan terhadap para homoseksual berbeda-beda, ada yang cenderung terbuka dan bisa menerima keberadaannya, ada pula yang kurang bisa menerima keberadaannya bahkan ada yang sama sekali tidak bisa menerima
keberadaanya sehingga para homoseksual kerap mendapatkan cibiran dari sebagian masyarakat.
Perilaku para homoseksual ini memiliki kecenderungan dalam mencari pasangan melalui media sosial dan sisanya melalui perkenalan secara langsung.
Kata Kunci: Homoseksual, Masyarakat dan Kota Kupang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar