Senin, 09 Maret 2015

SURVEILENS KESEHATAN MASYRAKAT HEPATITIS



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Istilah "Hepatitis" dipakai untuk semua jenis peradangan pada hati (liver). Penyebabnya dapat berbagai macam, mulai dari virus sampai dengan obat-obatan, termasuk obat tradisional. Hepatitis mempunyai beberapa penyebab termasuk penyakit yang menyebabkan sistim kekebalan tubuh menyerang jaringan sehat dalam tubuh yang disebut sebagai penyakit autoimun dan mikroorganisme termasuk virus. Virus hepatitis juga ada beberapa jenis, hepatitis A, hepatitis B, dan hepatitis C. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut ( hepatitis A ) dapat pula hepatitis kronik ( hepatitis B dan ,C ) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati ( hepatitis B dan C ).
Penyakit Hepatitis merupakan penyakit urutan pertama dari berbagai penyakit hati di dunia. Hepatitis  terjadi secara sporadis di seluruh dunia, dengan kecenderungan pengulangan siklus epidemi. Di dunia, prevalensi infeksi virus hepatitis sekitar 1.4 juta jiwa setiap tahun (WHO) dengan prevalensi tertinggi pada negara berkembang.
Secara global, virus hepatitis merupakan penyebab utama viremia yang persisten. Di Indonesia berdasarkan data yang berasal dari rumah sakit, hepatitis masih merupakan bagian terbesar dari kasus-kasus hepatitis akut yang dirawat yaitu berkisar 39,8-68,3% (Sanitoso, 2007). Pada tahun 2002-2003 terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa) hepatitis dengan 80% penderita berasal dari kalangan mahasiswa. Dari data penderita hepatitis pada mahasiswa menunjukkan 56% mahasiswa tersebut terbiasa makan di warung atau pedagang kuliner kaki lima dengan hygiene sanitasi yang tidak baik (Laporan Dinas Kesehatan Kabupaten Jember, 2003).
Pada tahun 2010, prevalensi penyakit infeksi virus hepatitis mencapai angka 9.3% dari total penduduk 237.6 juta jiwa. Di sumsel tahun 2007 dengan jumlah penduduk 7.019.964 jiwa, prevalensi hepatitis adalah 0.2-1.9%. Sedangkan di Nusa Tenggara Timur tahun 2010 dengan jumlah penduduk 7.015.967 jiwa,prevalensi hepatitis adalah 0,3-1,8% Dengan kasus terbanyak di kabupaten Sumba Barat dan kabupaten Sumba Timur.
Penyakit hepatitis merupakan penyakit yang mudah menular dan dapat menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan wabah (Djoko Widodo, 2007). Hal ini disebabkan oleh kesehatan lingkungan yang kurang memadai, penyediaan air minum yang tidak memenuhi syarat, tingkat sosial ekonomi,dan tingkat pendidikan masyarakat (Harrison, 2005).
Dari segi kesehatan masyarakat, tingginya prevalensi Hepatitis virus ini merupakan indikasi bahwa sebetulnya ini merupakan masalah kesehatan masyarakat. Namun belum mendapat perhatian dari berbagai pihak, terutama di daerah-daerah, karena jarang menyebabkan kematian langsung. Hal ini mudah dilihat dari kurang tersedianya rekap data infeksi virus hepatitis  baik di tingkat puskesmas, rumah sakit, dan dinas kesehatan daerah dari tahun ke tahun.

1.2  RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu diantaranya adalah :
1.      Klasifikasi penyakit hepatitis
2.      Gejala – Gejala Hepatitis
3.      Pengobatan dan pencegahan penyakit hepatitis
4.      Epidemiologi penyakit hepatitis
5.      Surveilens Hepatitis Di Puskesmas

1.3  TUJUAN PENULISAN
Adapun yang menjadi tujuan dalam penulisan makalah ini yaitu :
1.      Untuk mengetahui klasifikasi penyakit Hepatitis
2.      Untuk mengetahui gejala-gejala penyakit Hepatitis
3.      Untuk mengetahui Pengobatan dan pencegahan penyakit Hepatitis
4.      Untuk mengetahui epidemiologi penyakit Hepatitis
5.      Untuk mengetahui Pelaksanaan Surveilens Penyakit Hepatitis Di Puskesmas.

1.4  METODE PENULISAN
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini yaitu tinjauan pustaka,data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Kupang,dan beberapa artikel dari internet, seugasrta wawancara langsung dengan petugas puskesmas.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Klasifikasi Etiologi Penyakit Hepatitis
Istilah hepatitis dipakai untuk semua jenis peradangan hati (liver). Penyebabnya dapat beberapa macam, mulai dari virus sampaidengan obat-obatan termasuk obat tradisional. Virus hepatitis ada beberapa jenis, hepatitis a, hepatitis B, dan C. Manifestasi penyakit hepatitis akibat virus bisa akut (hepatitis A), dapat puila hepatitis kronik (hepatitis B,C) dan adapula yang kemudian menjadi kanker hati (hepatitis B,C).
1.        Hepatitis A
Hepatitis A adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis A (VHA). Virus hepatitis A tersebut terdapat di dalam feses penderita bukan melalui darah. Penularan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi feces pasien, misalnya makan buah-buahan, sayur yang tidak dimasak atau makan kerang yang setengah matang. Minum dengan es batu yang prosesnya terkontaminasi.
Hepatitis A termasuk dalam golongan penyakit hepatitis ringan dan jarang menyakibatkan kematian, apabila segera diobati. Saat ini sudah ada vaksin hepatitis A, memberikan kekebalan selama 4 minggu setelah suntikan pertama, untuk kekebalan yang panjang diperlukan suntikan vaksin beberapa kali. Pecandu narkotika dan hubungan seks anal, termasuk homoseks merupakan risiko tinggi tertular hepatitis A.

2.        Hepatitis B
Hepatitis B adalah suatu penyakit hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B (VHB), dan dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati. Penularan Hepatitis B dapat terjadi melalui darah atau produk darah seperti penularan diantara para pemakai obat yang menggunakan jarum suntik bersama-sama, transfusi darah, atau diantara mitra seksual (baik heteroseksual maupun pria homoseksual).  Ibu hamil yang terinfeksi oleh hepatitis B bisa menularkan virus kepada bayi selama proses persalinan. Hepatitis B bisa kronis pada  penderita yang mengalami penurunan daya tahan tubuh.
Paling cepat 2 minggu setelah infeksi virus Hepatitis B, sudah bias dideteksi HbsAg dalam darah penderita.

3.        Hepatitis C
Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC). Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati.
Penularan Hepatitis C biasanya melalui kontak langsung dengan darah atau produknya dan jarum atau alat tajam lainnya yang terkontaminasi. Dalam kegiatan sehari-hari banyak resiko terinfeksi Hepatitis C seperti berdarah karena terpotong atau mimisan, atau darah menstruasi. Perlengkapan pribadi yang terkena kontak oleh penderita dapat menularkan virus Hepatitis C (seperti sikat gigi, alat cukur atau alat manicure).
Hepatitis C dapat menularkan ke orang lain 2 minggu setelah terinfeksi pada dirinya.

2.2 Gejala-Gejala Klinis
1.      Gejala Hepatitis A
Seringkali infeksi hepatitis A pada anak-anak tidak menimbulkan gejala, sedangkan pada orang dewasa menyebabkan gejala mirip flu,  demam, malaise, kehilangan nafsu makan, sakit kepala, nyeri otot, lelah dan lemah, diare, mual, ketidaknyamanan perut, urin gelap dan sakit kuning (menguningnya kulit dan putih mata).
Penyakit hepatitis A memiliki masa inkubasi 2 sampai 6 minggu sejak penularan terjadi, barulah kemudian pendertia menunjukan gejala terserang penyakit hepatitis A. Orang yang terinfeksi hepatitis A akan kebal terhadap penyakit tersebut.
2.      Gejala Hepatitis B
Masa inkubasi hepatitis B Biasanya 45-180 hari dengan batas 60-90 hari. Secara khusus tanda dan gejala terserangnya hepatitis B yang akut adalah demam, sakit perut dan kuning (terutama pada area mata yang putih/sklera). Namun bagi penderita hnepatitis B kronik akan cenderng tidak tampak tanda-tanda tersebut, sehingga penularan kepada orang lain lebih beresiko. Hepatitis B juga sebagian besar akan sembuh dengan baik dan hanya sekitar 5-10 persen yang akan menjadi kronik. Bila hepatitis B menjadi kronik maka sebagian penderita hepatitis B kronik ini akan menjadi sirosis hati dan kanker hati.
Gejala tambahan dapat terjadi,terutama pada orang yang sudah lama mengalami hepatitis B kronis. Gejala ini termasuk ruam,urtikaria (kaligata rasa gatal yang berbintik-bintik merah dan bengkak), arthritis (peradangan sendi), dan polineuropati (semutan atau rasa terbakar pada lengan dan kaki).

3.      Gejala Hepatitis C
Sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Jika gejala-gejala di bawah ini ada yang mungkin samar : Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap, dan Kulit atau mata menjadi kuning disebut "jaundice" (jarang terjadi).
Dalam beberapa kasus,Hepatitis C dapat menyebabkan peningkatan enzim tertentu pada hati, yang dapat dideteksi pada tes darah rutin. Walaupun demikian, beberapa penderita Hepatitis C kronis mengalami kadar enzim hati fluktuasi ataupun normal.
Sebagian penderita Hepatitis C kronik akan menjadi sirosis hati dan kanker hati.




2.3 Pengobatan Dan Pencegahan Penyakit Hepatitis
1.      Hepatitis A
Penderita yang menunjukan gejala penyakit hepatitis A, diharapkan untuk tidak banyak beraktivitas serta segera mengunjungi fasilitas pelayanan kesehatan terdekat untuk mendapatkan pengobatan dari gejala yang timbul seperti parcetamol  sebagai penurun demam dan pusing, vitami untuk meningkatkandaya tahan tubuh dan anfsu makan serta obat-obatan yang mengurangi rasa mual dan muntah.
Bila kita merasa mungkin terpajan karena berada di sekitar penderita, maka sebaiknya kita membecarakan pada dokter untuk memanfaatkan suntikan immune globulin yang mengandung  banyak antibodi terhadap HAV yang harus diberikan dalam dua hingga enam minggu setelah terpajan HAV. Bila kita menerima suntikan immune globulin untuk mencegah hepatitis A, sebaiknya kita juga menerima vaksinasi hepatitis A yang biasanya diberikan dengan jarak waktu enam bulan.
Selain suntikan immune globulin dan vaksinasi, ada pula beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah hepatitis A yakni :
·           Hindari air, termasuk es yang tercemar kotoran
·           Hindari kerang-kerangan yang mentah atau kurang masak
·           Selalu cuci tangandengan sabun dan air setelah kekamar mandi, mengganti popok bayi, dan sebelum menyiapkan atau makan makanan.
·           Memakai penghalang lateks (‘dental dam’) untuk seks  oral dan anal.

2.      Hepatitis B
Penderita yang diduga hepatitis B, untuk kepastian diagnosa yang ditegakkan maka akan dilakukan pemeriksaan darah. Setelah diagnosa ditegakkan sebagai hepatitis B, maka pengobatan untuk hepatitis B yaitu pengobaatan oral [obat lamivudin (3TC), obat adefovir dipivoxil (hepsera), obat baraclude (entecavir) ] dan pengobatan injeksi/suntikan [suntikan microsphere dan injeksi alfa interferon].
Cara terbaik untuk mencegah hepatitis B adalah pemberian vaksin pada orang-orang yang beresiko. Dua jenis vaksin yang dapat digunakan yaitu Recombivax HB dan Energix-B . kedua vaksin membutuhkan tiga suntikan selama jangka waktu enam bulan. Selain itu penggunaan kondom saat berhubungan sex dan menghinddari pemakaian bersama barang seperti sikat gigi, jarum suntik, dan sebagainya yang dapat menjadi media penularan.

3.      Hepatitis C
Pengobatan hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin, dengan tujuan menghilangkan virus dari tubuh sedini mungkinuntuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita penyakit hepatitis C memerlukan waktu lama, bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong. Untuk itu perlu penanganan pada stadium awal.
Pencegahan untuk penyakit hepatitis C dapat dilakukan dengan vaksin. Selain itu menghindari pemakaian jarum suntik bekas, menghindari pemakaian bersama alat-alat seperti pisau  mencukur, menghinddari aktivitas sex dengan berganti-ganti pasangan dan menghindari donor darah yang tidak resmi dapat mencegah penyakit ini.

2.4 Epidemiologi Penyakit Hepatitis
Epidemiologi penyakit Hepatitis dikota kupang (Data tahun 2009 sampai 2011) berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Kupang.
·           Orang
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Kupang, kasus hepatitis selama tiga (3) tahun terakhir di Kota Kupang yaitu tahun 2009 sebanyak 5 penderita, tahun 2010 sebanyak 10 penderita, dan tahun 2011 sebanyak 1 penderita.
Berikut adalah data kasus Hepatitis menurut persebaran jumlah penderita dilihat dari tingkatan jenis umur penderita hepatitis dalam kurun waktu 3 tahun terakhir,  yaitu:
NO
GOLONGAN UMUR
TAHUN
Jumlah Penderita Hepatitis A
2009
2010
2011
L
P
L
P
L
P
1
0-7
0
0
0
0
0
0
2
8-28
0
0
0
0
0
0
3
<1 thn
0
0
0
0
0
0
4
1-4
0
0
0
0
0
0
5
5-9
0
0
0
1
0
0
6
10-14
0
0
1
0
0
0
7
15-19
0
0
1
1
0
0
8
20-44
2
2
2
1
1
0
9
45-54
1
0
1
1
0
0
10
55-59
0
0
0
0
0
0
11
60-69
0
0
0
0
0
0
12
70+
0
0
1
0
0
0
JUMLAH
3
2
6
4
1
0
Sumber:Data Sekunder DINKES Kota Kupang

Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2009 jumlah kasus hepatitis di Kota Kupang sebanyak 5 kasus yaitu laki-laki 3 orang dan perempuan 2 orang, dan paling banyak pada usia 20-44 tahun. Begitu pula pada tahun 2010 terdapat 10 kasus hepatitis A yaitu laki-laki 6 orang dan perempuan 4 orang, dan paling banyak pada usia 20-44 tahun. Sedangkan pada tahun 2011,angka penderita hepatitis menurun drastis menjadi 1 orang pada  golongan usia 20-44 tahun.

·           Tempat
Persebaran penyakit hepatitis dibeberapa tempat dalam kota kupang sangat segnifikan. Berikut akan di tampilkan tabel persebaran penyakit hepatitis di beberapa wilayah kota kupang berdasarkan data Dinas kesehatan kota kupang tahun 2009-2011 dibeberapa puskesmas.

NO
NAMA PUSKESMAS
TAHUN
Jumlah Penyakit Hepatitis
2009
2010
2011
1
Pasir Panjang
0
0
0
2
Kupang Kota
0
0
0
3
Alak
0
0
0
4
Oebobo
5
5
1
5
Bakunase
0
0
0
6
Sikumana
0
4
0
7
Naioni
0
0
0
8
Oesapa
0
0
0
9
Oepoi
0
0
0
10
Penfui
0
1
0
        
                     Jumlah
5
10
1
Sumber:Data Sekunder Dinas Kesehatan Kota Kupang.        

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi penderita terbanyak kasus hepatitis adalah wilayah kerja puskesmas Oebobo, dimana pada tahun 2009 dan 2010 jumlah penderita sebanyak 5 orang dan berkurang pada tahun 2011 menjadi 1 orang, diikuti oleh wilayah kerja puskesmas sikumana pada tahun 2010 jumlah penderita 4 orang dan wilayah kerja puskesmas penfui jumlah penderita 1 orang. Dengan jumlah terbesar penderita hepatitis yaitu pada tahun 2010 sebanyak (10 kasus) yang tersebar di beberapa wilayah kerja puskesmas, diikuti tahun 2009 (5 kasus) dan 2011 (1 kasus).




·           Waktu
Berikut adalah tabel persebaran penyakit hepatitis di beberapa wilayah kota kupang berdasarkan data Dinas kesehatan Kota Kupang selama 3 tahun terakhir yaitu tahun 2009 – 2011.
NO
BULAN
TAHUN
Banyak nya Penderita



2009
    2010
2011
1
JANUARI
0
4
0
2
FEBRUARI
0
0
1
3
MARET
0
0
0
4
APRIL
0
0
0
5
MEI
0
0
0
6
JUNI
0
0
0
7
JULI
0
1
0
8
AGUSTUS
0
2
0
9
SEPTEMBER
0
1
0
10
OKTOBER
0
1
0
11
NOVEMBER
5
1
0
12
DESEMBER
0
0
0
      
             JUMLAH
5 orang
10 orang
1 orang












Sumber:Data Sekunder DINKES Kota Kupang
Berdasarkan data diatas diketahui bahwa kasus hepatitis terbanyak pada bulan november 2009 (5 kasus), tahun 2010 sebanyak 10 kasus yaitu bulan januari 4 kasus, juli 1 kasus, agustus 2 kasus, september 1 kasus, oktober 1 kasus,dan november 1 kasus. Sedangkan pada tahun 2011 pada bulan februari hanya 1 kasus hepatitis.
Dari data tersebut juga dapat dilihat bahwa kasus hepatitis paling banyak terjadi pada bulan november (6 kasus), dan diikuti bulan januari (4 kasus). Dari tabel diatas juga dapat dilihat bahwa pada tahun 2010 penderita hepatitis meningkat drastis menjadi 10 orang yang tersebar pada bulan juli sampai november dan turun pada tahun 2011 menjadi 1 orang pada bulan februari.
Epidemiologi penyakit Hepatitis Di Puskesmas Oebobo Kupang (Data tahun 2009 sampai 2011)
·           Orang
Berdasarkan data dari Puskesmas Oebobo, ternyata hanya ditemukan penderita penyakit hepatitis A dengan banyaknya kasus selama tiga (3) tahun terakhir yaitu pada tahun 2009 sebanyak 5 penderita, tahun 2010 sebanyak 5 penderita,dan tahun 2011 sebanyak 1 penderita.
Berikut adalah data kasus selama 3 tahun terakhir dilihat dari tingkatan jenis umur penderita hepatitis , yaitu :
NO
GOLONGAN UMUR
TAHUN
Jumlah Penderita Hepatitis A
2009
2010
2011
L
P
L
P
L
P
1
0-7
0
0
0
0
0
0
2
8-28
0
0
0
0
0
0
3
<1 thn
0
0
0
0
0
0
4
1-4
0
0
0
0
0
0
5
5-9
0
0
0
0
0
0
6
10-14
0
0
0
0
0
0
7
15-19
0
0
0
0
0
0
8
20-44
2
2
2
1
1
0
9
45-54
1
0
1
1
0
0
10
55-59
0
0
0
0
0
0
11
60-69
0
0
0
0
0
0
12
70+
0
0
0
0
0
0
JUMLAH
3
2
3
2
1
0
Sumber:Data Sekunder Puskesmas OeboboKota Kupang

Berdasarkan tabel diatas pada tahun 2009 jumlah kasus hepatitis  di Puskesmas Oebobo sebanyak 5 kasus yaitu laki-laki 3 orang dan perempuan 2 orang, dan paling banyak pada usia 20-44 tahun. Begitu pula pada tahun 2010 terdapat 5 kasus hepatitis dengan penderita laki-laki sebanyak 3 orang dan perempuan 2 orang, dan paling banyak pada usia 20-44 tahun. Sedangkan pada tahun 2011 jumlah kasus hepatitis menurun menjadi 1 kasus dan terjadi pada umur 20-44 tahun.
Data di atas juga menunjukan bahwa penderita hepatitis terbanyak dialami oleh laki-laki sebanyak 7 orang dibandingkan dengan wanita yang hanya 4 orang. Hal ini dipengaruhi oleh pola hidup seseorang yang hanya ingin serba cepat tanpa memikirkan kesehatan. Pria dengan gaya hidup sering merokok, pekerjaan yang berat, dan kebiasaan minum minuman beralkohol sehingga dapat memicu tingginya angka penderita hepatitis dari tahun ketahun.
·           Tempat
Persebaran penyakit hepatitis dibeberapa kelurahan dalam wilayah kerja puskesmas Oebobo sangat dipengaruhi oleh keadaan sanitasi lingkungan yang  kurang baik serta pola hidup masyarakatnya. Berikut akan di tampilkan tabel persebaran penyakit hepatitis di beberapa wilayah kerja puskesmas Oebobo tahun 2009-2011 :

NO
NAMA
KELURAHAN
TAHUN
Jumlah Penyakit Hepatitis
2009
2010
2011
1
OEBA
0
1
0
2
OEBUFU
2
1
0
3
NAIKOTEN 1
1
0
0
4
NAIKEOTEN 2
0
0

5
FATULULI
0
1
1
6
LILIBA
2
2

        
                     Jumlah
5
5
1
Sumber:Data Sekunder Puskesmas Oebobo.  

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa distribusi penderita terbanyak kasus hepatitis adalah di Kelurahan Liliba, dimana pada tahun 2009 terjadi 2 kasus dan di tahun 2010 juga terjadi 2 kasus.

·           Waktu
NO
BULAN
TAHUN
Banyak nya Penderita



2009
2010
2011
1
JANUARI
0
2
0
2
FEBRUARI
0
0
1
3
MARET
0

0
4
APRIL
0
0
0
5
MEI
0

0
6
JUNI
0
0
0
7
JULI
0

0
8
AGUSTUS
0
2
0
9
SEPTEMBER
0

0
10
OKTOBER
0
0
0
11
NOVEMBER
5
1
0
12
DESEMBER
0
0
0

JUMLAH
5 orang
5 orang
1 orang
Sumber:Data Sekunder Puskesmas Oebobo Kota Kupang
Dari tabel diatas juga dapat dilihat pada tahun 2009 penderita hepatitis terjadi pada bulan November sebanyak 5 kasus, dan pada tahun 2010 penderita hepatitis masih tetap stabil yaitu sebanyak 5 kasus yang tersebar dalam bulan Januari (2 kasus), agustus (2 kasus), dan bulan november sebanyak (1 kasus), dan turun pada tahun 2011 menjadi 1 kasus pada bulan februari.
2.5  Surveilens Penyakit Hepatitis
Surveilans adalah kegiatan pengumpulan data, analisis dan interpretasi data yang dilakukan secara sistematis dan terus-menerus untuk perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi program kesehatan.
Surveilans penyakit hepatitis adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus-menerus terhadap penyakit hepatitis serta kondisi yang memperbesar resiko terjadinya peningkatan dan penularan penyakit agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan efisien melalui prosses pengumpulan data, pengolahan, penyebaran informasi kepada penyelenggara program kesehatan.
Langkah-langkah pelaksanaan kegiatan surveilans yaitu pengumpulan data, pengolahan dan penyajian data, analisis dan interpretasi data, pembuatan laporan,rekomendasi,dan tindak lanjut, serta tindakan pencegahan dan penanggulangan.
Kegiatan Surveilans Penyakit Hepatitis Di Puskesmas  Oebobo
A.       Pengumpulan Data
Langkah awal pengumpulan data dimulai pada saat pasien datang ke Puskesmas Pembantu (PUSTU) dan Puskesmas Induk. Petugas PUSTU maupun Puskesmas Induk akan mendata identitas pasien, meliputi nama, umur, jenis kelamin, alamat, dan gejala-gejala penyakit dalam buku registrasi yang tersedia diloket pendaftaran.  Setelah itu data akan dimasukan kedalam buku induk berdasarkan jenis penyakitnya.
Pada akhir bulan setiap tanggal 30 data dari PUSTU akan dilaporkan ke puskesmas. Apabila data dari pustu tidak valid maka data akan dikembalikan ke PUSTU seminggu sebelum diolah.
B.       Pengolahan dan Penyajian Data
Apabila data penyakit hepatitis yang ada (dari PUSTU dan Puskesmas) telah valid, maka data  akan dihitung secara manual dan disajikan dalam bentuk tabel yang disusun menurut tingkat penyakit terbesar dan akan dilaporkan ke Dinas Kesehatan tanggal 3 setiap bulannya. Data setiap bulan itu akan direkapitulasi setiap akhir tahun sebagai arsip puskesmas menggunakan komputerisasi dengan perhitungan statistik.
Data yang dilaporkan puskesmas ke Dinkes adalah data mentah  yang kemudian akan diolah dan disajikan dalam bentuk tabel oleh Dinkes, yang dipisahkan berdasarkan wilayah kerja setiap puskesmas.
C.       Analisis dan Interpretasi Data
Setelah Dinkes mengolah data dari puskesmas dengan menggunakan sistim komputeralisasi,dinkes akan menganalisis kasus penyakit hepatitis yang terjadi diwilayah kerja setiap puskesmas dan dilihat kasus hepatitis terbesar terdapat dipuskesmas mana.kemudian hasil analisis data dibuat dalam bentuk diagram batang dan tabel,yang pada akhirnya akan menjadi sumber informasi kesehatan
D.       Pembuatan Laporan dan Rekomendasi
Laporan yang di terima Dinkes kota kupang dari setiap puskesmas,akan diolah dalam rekapitulasi data bulanan dengan menggunakan perhitungan statistik kesehatan dan dibuat laporan penyakit hepatitis. Setelah itu Dinkes akan merekomendasikan tindakan yang harus dilakukan oleh puskesmas untuk mencegah peningkatan kasus Hepatitis.
E.        Tindakan Pencegahan.
Berdasarkan rekomendasi dari Dinkes dan juga program dari puskesmas itu sendiri, maka tindakan pencegahan yang dilakukan puskesmas oebobo antara lain penyuluhan kesehatan dan pelatihan kader hepatitis yang diadakan dua kali dalam satu tahun yaitu pada bulan april dan november. Dari tindakan pencegahan itu, akan dilihat kembali pada akhir tahun apakah kasus hepatitis itu mengalami penurunan kasus ataukah tetap meningkat.






BAB III
PENUTUP

3.1    Kesimpulan
Menurut data Dinas Kesehatan Kota Kupang :
·         Kasus hepatitis selama tiga (3) tahun terakhir di Kota Kupang yaitu pada tahun 2009 jumlah kasus hepatitis di Kota Kupang sebanyak 5 kasus yaitu laki-laki 3 orang dan perempuan 2 orang, dan paling banyak pada usia 20-44 tahun. Begitu pula pada tahun 2010 terdapat 10 kasus hepatitis A yaitu laki-laki 6 orang dan perempuan 4 orang, dan paling banyak pada usia 20-44 tahun. Sedangkan pada tahun 2011,angka penderita hepatitis menurun drastis menjadi 1 orang pada  golongan usia 20-44 tahun.
·         Distribusi penderita terbanyak kasus hepatitis adalah wilayah kerja puskesmas Oebobo, dimana pada tahun 2009 dan 2010 jumlah penderita sebanyak 5 orang dan berkurang pada tahun 2011 menjadi 1 orang, diikuti oleh wilayah kerja puskesmas sikumana pada tahun 2010 jumlah penderita 4 orang dan wilayah kerja puskesmas penfui jumlah penderita 1 orang.
·         Kasus hepatitis terbanyak pada bulan november 2009 (5 kasus), tahun 2010 sebanyak 10 kasus yaitu bulan januari 4 kasus, juli 1 kasus, agustus 2 kasus, september 1 kasus, oktober 1 kasus,dan november 1 kasus. Sedangkan pada tahun 2011 pada bulan februari hanya 1 kasus hepatitis.
Menurut data dari Puskesmas Oebobo Kota Kupang :
·           Pada tahun 2009 jumlah kasus hepatitis  di Puskesmas Oebobo sebanyak 5 kasus yaitu laki-laki 3 orang dan perempuan 2 orang, dan paling banyak pada usia 20-44 tahun. Begitu pula pada tahun 2010 terdapat 5 kasus hepatitis dengan penderita laki-laki sebanyak 3 orang dan perempuan 2 orang, dan paling banyak pada usia 20-44 tahun. Sedangkan pada tahun 2011 jumlah kasus hepatitis menurun menjadi 1 kasus dan terjadi pada umur 20-44 tahun.
·           Persebaran penyakit hepatitis dibeberapa kelurahan dalam wilayah kerja puskesmas Oebobo, distribusi penderita terbanyak kasus hepatitis adalah di Kelurahan Liliba, dimana pada tahun 2009 terjadi 2 kasus dan di tahun 2010 juga terjadi 2 kasus.
·      Pada tahun 2009 penderita hepatitis terjadi pada bulan November sebanyak 5 kasus, dan pada tahun 2010 penderita hepatitis masih tetap stabil yaitu sebanyak 5 kasus yang tersebar dalam bulan Januari (2 kasus), agustus (2 kasus), dan bulan november sebanyak (1 kasus), dan turun pada tahun 2011 menjadi 1 kasus pada bulan februari.

3.2    Saran
A.    Bagi Dinas Kesehatan Kota Kupang
·         Agar melakukan pencatatan dan pengolahan data secara rutin mengenai penyakit hepatitis yang berada di wilayah kerja setiap puskesmas,agar dapat mengetahui distribusi penyakit berdasarkan orang,tempat,dan waktu.
·         Perlumelakukan tindakan pencegahan secara rutin melalui program-progaram penyuluhan hepatitis yang ada
·         Melaksanakan pelatihan kader hepatitis secara Rutin.
B.     Bagi Puskesmas Oebobo
·         Melakukan perhitungan data penyakit hepatitis,tidak hanya data mentahnya saja tetapi dapat dilakukan pengolahan lebih lanjut agar menjadi sumber informasi kesehatan.
·         Mengaktifkan kader Hepatitis yang ada agar penyebaran informasi tentang bahaya hepatitis dapat diketahui masyrakat
·         Memanfaatkan papan informasi kesehatan yang ada agar data mengenai penyakit hepatitis bukan saja di ketahui oleh pihak puskesmas tetapi diketahui oleh masyrakat luas.
·         Memantau perkembanagn penderita Hepatitis agar penyakit yang di derita tidak di tularkan kepada orang lain sehingga angka penderita hepatitis dapat menurun.


DAFTAR PUSTAKA

·         Noor,Nur  Nasry.1997.Pengantar epidemiologi penyakit menular.Jakarta: Rineka Cipta.
·         Weraman,Pius.2010. Dasar surveilens kesehatan masyrkt.Jakarta:Gramata Publishing
·         Data Sekunder tahun 2009-2011,dari Dinas kesehatan Kota Kupang,dan Puskesmas Oebobo

1 komentar: