Senin, 09 Maret 2015

SRVEILENS KESEHATAN MASYRAKAT (SURVEILENS MALARIA)



BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Surveilans merupakan salah satu kegiatan yang dilakukan secara terus-menerus oleh para petugas survelans untuk diolah secara sistematis mengenai kejadian-kejadian penyakit dan merupakan suatu system pelaporan  khusus yang disusun untuk masalah kesehatan atau penyakit tertentu yang penting, misalnya laporan mengenai penyebaran penyakit menular yang terjadi diwilayah bencana alam.
Pada era globalisasi ini dengan meningkatnya kejadian-kejadian penyakit yang terjadi di masyarakat, kegiatan surveilans harus mempunyai peranan penting dalam pembuatan program maupun kebijakan dalam pengambilan tindakan yang tepat dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan yang terjadi di suatu wilayah endemi.
Puskesmas merupakan suatu unit yang menjadi dasar dalam pelayanan-pelayanan kesehatan dimasyarakat. Sebagai pelayanan dasar inilah puskesmas mempunyai peranan yang penting dalam memberikan kontribusi dalam penanganan maupun pencegahan kejadian penyakit diwilayah kerja puskesmas tersebut. Puskesmas Bakunase adalah salah satu Puskesmas yang ada di kota Kupang dan merupakan salah satu daerah endemis malaria karena pada wilayahnya terdapat cukup banyak tempat perindukan nyamuk seperti sawah, hutan-hutan serta mata air, dan juga merupakan daerah urban.
Pada Puskesmas Bakunase, Prevalensi malaria sangat berfluktuasi pada 2 tahun terakhir. Kasus malaria yang ditemukan pada Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase pada tahun 2011 ditemukan 46 kasus dan pada 3 bulan terakhir yaitu bulan Januari- Maret 2012 ditemukan 15 kasus malaria di wilayah kerja Puskesmas Bakunase yaitu bulan Januari (7 kasus), Februari (3 kasus), Maret (5 kasus).

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apa yang dimaksud dengan  penyakit malaria dan surveilans malaria?
1.2.2        Bagaimana gelaja yang ditimbulkan dari penyakit malaria?
1.2.3        Klasifikasi malaria?
1.2.4        Apa yang menjadi Penyebab dari penyakit malaria?
1.2.5        Bagaimana epidemiologi penyakit malaria (orang, tempat, waktu) berdasarkan data yang diperoleh?
1.2.6        Bagaimana kegiatan surveilans malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase (pengumpulan data, pengolahan dan penyajian data, analisis dan interpretasi data, pembuatan laporan, rekomendasi, tindak lanjut dan diseminasi informasi serta pencegahan dan penanggulangan)?

1.3  Tujuan Penulisan
1.3.1        Mengetahui pengertian penyakit malaria dan surveilans malaria
1.3.2        Mengetahui gelaja penyakit malaria
1.3.3        Mengetahui klasifikasi malaria
1.3.4        Mengetahui penyebab penyakit malaria
1.3.5        Mengetahui epidemiologi malaria berdasarkan data
1.3.6        Menetahui kegiatan surveilans malaria di Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase (pengumpulan data, pengolahan dan penyajian data, analisis dan interpretasi data, pembuatan laporan, rekomendasi, tindak lanjut dan diseminasi informasi serta pencegahan dan penanggulangan)?

1.4  Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan dalam makalah ini adalah metode Tinjauan pustaka dan menggunakan data sekunder yang diambil dari Puskesmas Bakunase.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Malaria dan Surveilans Malaria
Malaria adalah sejenis penyakit menular yang disebabkan oleh Plasmodium. Malaria juga dapat diartikan sebagai suatu infeksi sel darah merah oleh Plasmodium. Malaria merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok resiko tinggi yaitu bayi, balita, dan ibu hamil.
Surveilans malaria dapat diartikan sebagai pengawasan yang dilakukan secara terus-menerus dan sistematik terhadap distribusi penyakit malaria dan faktor-faktor penyebab kejadian kesakitan serta yang berkaitan dengan sehat dan sakit yang kegiatannya meliputi; pengumpulan, analisis, penafsiran dan penyebaran data dan dianggap sangat berguna untuk penanggulangan penyakit secara efektif. Surveilans malaria merupakan suatu sistem pelaporan khusus yang diadakan untuk lebih memantapkan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit malaria.                                    
2.2 Gejala (Patogenesis) Penyakit Malaria
Masa inkubasi penyakit dapat berlangsung dalam waktu 9-40 hari, tergantung dari jenis plasmodium yang menginfeksi. Pada masa inkubasi malaria protozoa tumbuh di dalam sel hati. Beberapa hari sebelum gejala pertama terjadi, organisme tersebut menyerang dan menghancurkan sel darah merah sejalan dengan perkembangan mereka, sehingga menyebabkan demam. Setelah itu muncul tanda dan gejala seperti menggigil, linu atau nyeri persendian, kadang sampai muntah, tampak pucat atau anemia, hati serta limpa membesar, air kencing tampak keruh atau pekat karena mengandung hemoglobin, terasa geli pada kulit dan mengalami kekejangan. Namun, tanda klasik yang ditampakkan adalah adanya perasaan tiba-tiba kedinginan yang diikuti dengan kekakuan dan kemudian muncul demam dan banyak berkeringat setelah 4-6 jam. Hal ini berlangsung tiap 2 hari. Diantara masa tersebut mungkin penderita merasa sehat seperti sedia kala. Pada usia anak-anak serangan malaria dapat menimbulkan gejala aneh misalnya menunjukkan gerakan atau postur tubuh yang abnormal sebagai akibat tekanan rongga otak bahkan lebih serius lagi dapat menyebabkan kerusakan otak.
2.3 Penyebab dan Klasifikasi Malaria
Penyebab malaria adalah suatu Protozoa yang disebut Plasmodium. Ada empat macam species Plasmodium yang diketahui menginfeksi manusia yaitu :
1.      Plasmodium Vivax : merupakan species dengan distribusrdisti terluas (80 % kasus malaria) meliputi daerah beriklim tropis, subtropics sampai iklim sedang.
2.      Plasmodium falciparum : merupakan species utama di daerah tropis dan dikenal sebagai yang paling berbahaya.
3.      Plasmodium malariae : terdistribusi sporadik.
4.      Plasmodium ovale : terdistribusi di Afrika Barat, Afrika Tengah, dan Kepulauan Pasifik.
Malaria disebarkan melalui :
1.      Gigitan nyamuk Anopheles Betina.
Adapun nyamuk Anopheles betina disebabkan berperan sebagai penyebar malaria (vektor).
2.      Tranfusi darah terkontaminasi.
3.      Suntikan dengan jarum yang sebelumnya telah digunakan oleh penderita malaria.

Klasifikasi Malaria
1.      Malaria tertiana, disebabkan oleh Plasmodium Vivax. Dimana penderita merasakan demam muncul setiap 3 hari.
2.      Malaria quartana, disebabkan oleh Plasmodium Malariae. Penderita merasakan demam setiap hari keempat.
3.      Malaria serebral, disebabkan oleh Plasmodium Falciparum. Demam pada penderita tidak teratur  dengan disertai gejala terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak.
4.      Malaria pernisiosa, disebabkan oleh Plasmodium Ovale. Gejala dapat timbul sangat mendadak, mirip stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.

2.4  Epidemiologi (Orang, Tempat dan Waktu)
·         Orang
Menurut pengamatan yang dilakukan  didasarkan pada data Puskesmas Bakunase yang dipakai (2011-2012(Januari-Maret)), kasus malaria tertinggi terjadi pada usia >15 tahun dengan jumlah 61 kasus.
·         Tempat
Kasus malaria tersebar di Walayah Kerja Puskesmas Bakunase, terutama kasus yang sering terjadi di Kelurahan Bakunase, Airnona, Batuplat Naikoten I, Naikoten II dan Kuanino.
·         Waktu

Tahun

Jumlah Kasus

Tertinggi pada bulan

Jumlah kasus tertinggi

2011
46
Juli
9
2012
Jan-Mar, 15 kasus
Januari
7
Jumlah
61



2.5  Kegiatan Surveilans Malaria di Puskesmas Bakunase
Langkah-langkah kegiatan surveilans malaria adalah sebagai berikut :

Pengumpulan data
Pengolahan dan penyajian data
Analisis dan Interpretasi data
Pembuatan laporan, rekomendasi, tindak lanjut dan diseminasi informasi
Tindakan pencegahan dan penanggulangan
 
                                               
1.      Pengumpulan data
Pengumpulan data merupakan komponen yang sangat penting karena kualitas informasi yang diperoleh sangat ditentukan kualitas data yang dikumpulkan. Pengumpulan data kasus malaria dilakukan secara pasif dimana petugas hanya menunggu penderita malaria yang datang ke puskesmas, dan penderita yang telah memeriksakan diri ke puskesmas diminta untuk datang kembali beberapa hari kemudian untuk di periksa lagi keadaannya, tetapi jika penderita tidak memeriksakan diri kembali ke puskesmas akan dilakukan kunjungan ke rumah. Pengumpulan data mingguan morbiditas malaria bersumber dari data : Registrasi Harian Puskesmas dan Pustu, Register Harian Petugas Malaria, Register Laboratorium serta Register Harian Surveilans.

2.      Pengolahan data
Pada Puskesmas Bakunase, pengolahan data yang dilakukan oleh petugas malaria maupun petugas surveilans menggunakan cara manual kemudian direalisasikan dan digunakan melalui Komputerisasi oleh Petugas Surveilans. Dimana petugas malaria mengolah datanya setiap sebulan sekali sedangkan para petugas surveilans mengolah data yang sama setiap minggunya.



3.      Analisis dan penyajian data
Data yang terkumpul dianalisis dan disajikan dalam bentuk tabel dan grafik sehingga kasus kesakitan malaria dapat tergambar.

4.      Pembuatan laporan
·         Laporan mingguan dibuat oleh Petugas Surveilans berdasarkan data dari petugas malaria.
·         Laporan bulanan dibuat oleh Petugas Malaria berdasarkan data yang didapat dari penderita malaria yang pergi ke puskesmas.
·         Kemudian laporan tersebut baik mingguan maupun bulanan dilaporkan ke P2M Dinkes Kota, diteruskan ke Dinkes Provinsi, dan selanjutnya ke Pusat.
               
5.      Rekomendasi
Apabila data yang didapat menunjukkan angka kejadian malaria yang tinggi di Wilayah Kerja Puskesmas Bakunase, maka Dinkes akan memberikan rekomendasi ke Puskesmas dalam melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit  malaria.

6.      Tindak Lanjut
Berdasarkan rekomendasi dari puskesmas untuk melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan kejadian malaria maka Dinas akan melakukan tindak lanjut terhadap tindakan atau upaya yang akan dilakukan di puskesmas. Setelah itu Dinas akan merekomendasikan tindakan apa saja yang harus dilakukan puskesmas dalam upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit malaria.

7.      Tindakan pencegahan dan penanggulangan
Setelah itu berdasarkan hasil tindak lanjut yang direkomendasikan Dinkes ke Puskesmas maka puskesmas akan melakukan upaya pencegahan dan penanggulangan penyakit malaria yaitu dengan pembagian abate (abatenisasi) atau melakukan fogging. Puskesmas juga memberikan pengobatan terhadap penderita yang positif malaria yaitu diobati dengan artesunat kombinasi amodiaquine + primakuin.


BAB III
PENUTUP

3.1     Kesimpulan
Kasus malaria diwilayah kerja Puskesmas Bakunase pada tahun 2011 ditemukan 46 kasus dari 1175 sediaan pemeriksaan malaria dengan diagnosis penderita malaria yag disebabkan plasmodium vivax sebanyak 19 kasus dan plasmodium falciparum sebanyak 27 kasus. Pada tahun 2012 kasus malaria selama bulan Januari- Februari ditemukan 10 kasus dari 199 sediaan pemeriksaan malaria dan bulan Maret ditemukan 5 kasus malaria. Berdasarkan data dari Puskesmas Bakunase dua tahun terakhir angka kejadian malaria paling banyak terjadi pada jenis kelamin perempuan dengan usia diatas 15 tahun.
Masalah Dan Hambatan
Permasalahan yang ditemukan dalam PE (Penyelidikan Epidemiologi), kegiatan pengumpulan data dan analisis data tentang penyakit malaria ini adalah :
1.      Tidak semua Pustu rutin mengirimkan laporan mingguan (W2)
2.      Masuknya wilayah baru Naikoten I dan Naikoten II, membuat petugas Surveilance dan Malaria dalam pelacakan butuh waktu untuk menemukan tempat tinggal penderita.
3.      Tingginya mobilisasi masyarakat dari suatu daerah ke daerah lain yang menyulitkan petugas Malaria dan Surveilance dalam pelacakan kasus.

1 komentar:

  1. Mungkin saja penyakit HIV dapat disembuhkan karena saya telah berkali-kali scammed sampai saya bertemu dengan pria hebat ini dukun Dr Akhigbe yang membantu saya pada awalnya saya tidak pernah percaya semua komentar dan posting tentang dia dan saya sangat sakit karena saya telah terinfeksi HIV / AIDS selama dua tahun terakhir, hanya 2 bulan terakhir saya terus membaca kesaksian tentang pria ini bernama Dr Akhigbe mereka mengatakan bahwa pria itu sangat kuat dia telah menyembuhkan berbagai jenis penyakit, saya terus memantau jabatannya beberapa orang tentang pria ini dan saya mengetahui bahwa dia nyata sehingga saya memutuskan untuk memberinya persidangan. Saya menghubunginya untuk meminta bantuan dan dia berkata bahwa dia akan membantu saya mendapatkan kesembuhan yang saya perlukan hanyalah mengirimnya uang ke menyiapkan obat dan setelah itu akan dikirim kepada saya melalui jasa pengiriman kurir DHL yang saya lakukan dengan sangat mengejutkan obat itu dikirimkan kepada saya dia memberi saya petunjuk untuk mengikuti cara meminumnya bahwa setelah tiga minggu saya harus pergi untuk pemeriksaan , setelah minum obat an d ikuti instruksinya setelah tiga minggu saya kembali ke rumah sakit untuk tes lain, pada awalnya saya terkejut ketika dokter mengatakan kepada saya bahwa saya negatif saya meminta dokter untuk memeriksa lagi dan hasilnya masih negatif yang sama yaitu bagaimana saya bebas dari HIV VIRUS karena kaget saya memutuskan untuk datang dan membagikan kesaksian saya sendiri kepada Anda untuk mereka yang berpikir tidak ada obat untuk HIV VIRUS yang akhirnya sembuh dan hubungi Dr Akhigbe melalui email drrealakhigbe@gmail.com dia akan membantu Anda, Anda juga dapat mengirimnya melalui +2348142454860 ia juga sempurna dalam menyembuhkan DIABETIK, HERPES, HIV / AIDS,; ALS, KANKER, MALARIA, BACTERIA DIARRJHEA, MENINGITIS, HEPATITIS A DAN B, ASTHMA, PENYAKIT HATI, CHRON. PENYAKIT. NAUSEA VOMITING ATAU DIARRHEA, PENYAKIT GINJAL ,, SCHIZOPHRENIA, LUPUS, INFEKSI EKSTERNAL, DINGIN UMUM, SENDI BERSAMA, OSTEOPOROSIS, RABIESRHEUMATISM, THYROID, GALLSTONE, COLD & FLU, TUBUH KEMUDI, PELANGGARAN, PELUANG, TUBUH, PELANGGARAN, PELUANG, PELANGGARAN. ECZEMA, PROGERIA, MAKAN GANGGUAN, INFEKSI PERNAPASAN RENDAH. dll percayalah bahwa penyakit mematikan bukan lagi hukuman yang mematikan karena dr akhigbe memiliki obatnya. ayah baptis dari herbal root.email: drrealakhigbe@gmail.com nomor whatsapp. +2349010754824 situs web: https://drrealakhigbe.weebly.com

    BalasHapus