Rabu, 05 Januari 2022

JURNAL SKRIPSI. HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK DENGAN KONDISI KESEHATAN ANAK DI POSYANDU ANGGREK PUSKESMAS PEMBANTU ALAK KOTA KUPANG

 

HUBUNGAN STATUS GIZI ANAK DENGAN KONDISI KESEHATAN ANAK DI POSYANDU ANGGREK PUSKESMAS PEMBANTU  ALAK KOTA KUPANG

 

 

Nomensen Banunaek1

E-mail: syahrir_syahril@yahoo.com

 

Nadraeni P. Yakub 2
E-mail : nadraenipratamiyakub@gmail.com

 


 

 

ABSTRACT

 

The child's health condition is the condition of a normal, healthy or physical, mental and social child, as well as a sick or abnormal condition. The purpose of this study was to find out the relationship between the nutritional status of children with children's health conditions in Posyandu Anggrek Pustu Alak, Kupang City. In this study the type of corelational research with observational design with the design used was Cross Sectional. The total population is 110 people. The sample in this study were all children in Anggrek Pustu Alak Posyandu, Kupang City, amounting to 110 people. From the results of statistical tests using the Spearman Rank test with a significant value of α = 0.01 (Corelations is significant at 0.01 level (2-tailed) and starting point of ρ <α (0,000 <0.01), with a correlation coefficient of 92.20 %, this means that H0 is rejected and H1 is accepted Based on the results of this study, the researcher concludes that there is a relationship between the nutritional status of children and the health condition of children in Posyandu Anggrek Pustu Alak, Kupang City.

 

Key Word :  Nutrition status,  health condition

 

 


PENDAHULUAN

Masalah  gizi  buruk  dan  gizi  kurang  adalah  masalah  utama  yang  mempengaruhi  kondisi  kesehatan  anak.  Menurut  UNICEF  (1999),  masalah-masalah  yang  menyebabkan  seorang  anak  mengalami  gizi  kurang  terdiri  dari  dua  penyebab  yaitu  :  penyebab  langsung  (kecukupan  pangan  dan  keadaan  kesehatan),  penyebab  tidak  langsung  (ketahanan  pangan  keluarga  atau  persediaan  makanan  di  rumah,  perawatan  anak  dan  ibu  atau  pola  asuh  anak,  pemanfaatan  pelayanan  kesehatan  dan  sanitasi  lingkungan) ( Atikah  &  Siti,  2009).  Adapun  akar  masalah  yang  menyebabkan  gizi  kurang  adalah  krisis  ekonomi  langsung  dan  pokok  masalahnya  yaitu  kemiskinan,  kurang  pendidikan,  kurang  ketrampilan  (Supariasa,  2010).

Menurut  WHO   2012,   diperkirakan  165  juta  anak  usia  di  bawah  5 tahun  di  seluruh  dunia  yang  mengalami  stunting  (pendek),  sementara  diperkirakan terdapat  101  juta  anak  di  bawah  usia  5  tahun  di  seluruh  dunia mengalami  masalah  berat  badan  kurang  (Indonesian-publich ). Studi  mengenai  status gizi anak  untuk wilayah Indonesia menunjukkan,  secara  umum  program   gizi  yang  dilakukan  pada  bayi  dan anak-anak  selama  ini  masih  perlu  ditingkatkan.  Indonesia  menghadapi beban  ganda  kekurangan  gizi  dan  kelebihan  gizi.  .    Pada  tahun  2012  ditemukan  6,9%  anak  mengalami  gizi buruk,  6,9%  gizi  kurang.  Tetapi  pada  tahun  2013  terjadi  peningkatan  yaitu  13,9%  gizi  kurang  sedangkan  5,7%  gizi  buruk  (Riset  Kesehatan  Dasar, 2013). Prevalensi  status  gizi  anak  di  NTT       menurut  BB/TB  adalah  normal  74,8%,  kurus  6,4%,  sangat  kurus  6,8%  (Riset  Kesehatan  Dasar,  2010).

Data  yang  ditemukan  saat  studi  pendahuluan  di  Posyandu  Anggrek,  Puskesmas  pembantu  Alak,  Kota  Kupang  adalah  sebagai  berikut  :  pada  Posyandu  Anggrek  jumlah  anak  secara  keseluruhan  adalah  110  anak.  Dari  110  anak  yang  mempunyai  status  gizi  baik  adalah  84  anak,  terdiri  dari  41  anak  laki-laki  dan  43  anak  perempuan  dan  pada  status  gizi  kurang  adalah  26  anak,  terdiri  dari  14  anak  laki-laki  dan  12  anak  perempun.  Penilaian  status  gizi  yang  dilakukan  untuk  mengetahui  status  gizi  anak di  Posyandu  Anggrek,  Puskesmas  pembantu  Alak,  Kota  Kupang  yaitu  berdasarkan  KMS  (Kartu  Menuju  Sehat)  yang  dimiliki  oleh  setiap  anak.         

Menurut  hasil  penelitian  yang  dilakukan  oleh  Hidayat  &  Fuadah  (2011)  tentang  hubungan  sanitasi  lingkungan,  morbiditas  dan  status  gizi  balita  di  Indonesia  ditemukan  bahwa  akibat  dari  kurangnya  asupan  zat  gizi  memudahkan  timbulnya  penyakit  infeksi,  seperti   pnyakit  ISPA  (Infeksi  Saluran  Pernapasan  Akut).  Terdapat  20,8%  anak  dengan  status  gizi  kurang  mengalami  penyakit  ISPA. 

Berdasarkan  wawancara  dengan  Bidan  yang  bertugas  di  Puskesmas  Pembantu  Alak,  Kota  Kupang  pada  Posyandu  Anggrek  ternyata  belum  ada  data  status  gizi  dihubungkan  dengan    jenis  penyakit,  sedangkan  salah  satu  kasus  setiap  kali  kunjungan  posyandu adalah  penyakit  ISPA.  Berdasarkan  data  di  atas,  maka  peneliti  tertarik  untuk  meneliti  tentang  “Hubungan  Status  Gizi  Anak  Dengan  Kondisi Kesehatan  Anak”.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Pada Penelitian ini rancangan  Observasional analitik, dengan pendekatan Cross Sectional

Populasi dan Sampel

Populasi dan sampel dalam  penelitian  ini  adalah  jumlah anak  dengan  status  gizi  kurang,  gizi  baik  yang  datang  ke  Posyandu  Anggrek  Pustu  Alak,  Kota  Kupang  berjumlah  110  anak.

 

 

 

 

Prosedur Pengumpulan dan Analisis

Data

Teknik dan prosedur pengumpulan data yang pertama dengan membuat proposal penelitian selanjutnya  proposal tersebut dimasukan   Dinas  Kesehatan  Kota  Kupang,   Puskesmas  Alak,  Kota  Kupang untuk mendapatkan persetujuan penelitian.   Setelah proposal di terima maka selanjutnya memberikan lembar kesediaan mejadi reponden yang di dalamnya telah di jelaskan tujuan dari penelitian kepada responden. Setelah lembar kesediaan mejadi responden di tanda tangani oleh responden maka tahap selanjutnya melakukan pengumpulan data di mana Instrumen  pengumpulan  data  untuk  mengukur  status  gizi  anak  adalah  Metode  Antropometri  dengan  menggunakan  piranti  timbangan  berat  badan  dan  pengukur  tinggi  badan.  Sedangkan  teknik  pengumpulan  data  untuk  kondisi  kesehatan  anak  adalah  observasi  KMS.

Analisis data menggunakan uji Spearman rank Test pada  program SSPS 17.0 for window

HASIL PENELITIAN

Karakteristik Responden

Karakteristik

    f

     %

Jenis  Kelamin

 

 

-          Laki-laki

    55

     50

-          Perempuan

    55

     50

Umur

 

 

-          1-2

    58

     52,7

-          2-4

    34

     30,9

-          4-5

    18

     16,4

 

Analisa Univariat

Status Gizi

Status Gizi

f

%

Baik

      84

          76,37

Kurang

      26

          23,63

Total

      110

          100

 

Kondisi Kesehatan

Kondisi Kesehatan

f

%

Sehat

        63

        57,27

Sakit

        47

        42,73

Total

        110

        100

 

Analisa Bivariat

Berdasarkan Uji statistik Spearman rho diperoleh hasil p=0,000 dengan α=0,01 dimana p<α (0,000<0,01). Hal ini menunjukan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti ada hubungan antara  status  gizi  anak  dengan  kondisi  kesehatan  anak  di  posyandu  Anggrek  Pustu Alak,  Kota  Kupang.  Dengan koefisien korelasinya 92,20%. Hal ini menunjukan bahwa adanya hubungan yang sangat kuat  antara  status  gizi  anak  dengan  kondisi  kesehatan  anak.

PEMBAHASAN

Status  gizi  adalah  keadaan  tubuh  sebagai  akibat  konsumsi  makanan  dan  penggunaan  zat-zat  gizi. Gizi    dibedakan  antara  status  gizi  buruk,  gizi  kurang,  gizi  baik  dan  gizi  lebih  (Almatsier,  2010).  Setelah  melakukan  analisa  data  dan  melihat  hasil  yang  telah  diperoleh  maka  disini  akan  dibahas  status  gizi  anak  di  posyandu  Anggrek  Pustu  Alak,  Kota  Kupang.  Berdasarkan  penelitian  menunjukan  bahwa  dari  110  responden  84  anak  (76%)  mempunyai  status  gizi  baik  sedangkan  26  anak  (24%)  mempunyai  status  gizi  kurang. 

Status  gizi  dapat   dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  yaitu  faktor  konsumsi  pangan,  penyakit  infeksi,  pola  asuh  gizi  dan  pelayanan  kesehatan  (Soekirman,  2000).  Dalam  penelitian  ini  ada  beberapa  orang  tua  dari  responden  mengatakan  bahwa  tidak  rutin  dalam  mengantarkan  anak  ke  posyandu  setiap  bulan  karna  walaupun  anak  dengan  status  gizi  kurang  tidak  ada  makanan  tambahan  dari  tenaga  kesehatan,  dalam   penelitian  ini  ditemukan  juga  ada  orang  tua  dari  responden   yang  kurang  pengetahuan  dalam  hal  memberikan  makanan  yang  bergizi  kepada  anak  dan  ada  yang   mengatakan  ingin  memberikan  makanan  yang  bergizi  tapi  penghasilan  tiap  bulannya  tidak  mencukupi  untuk  kebutuhan  keluarga.  Penelitian  ini  sejalan  dengan  penelitannya  Hidayat (2011) bahwa  ada  faktor  -  faktor,  seperti  akses  keluarga  terhadap   makanan,  status  ibu,  praktik  pengasuhan,   penyakit,  serta  akses  terhadap  air  yang  aman,  sanitasi  dan  pelayanan  kesehatan  dasar  mempengaruhi  gizi  anak.

Kondisi  kesehatan  adalah  keadaan  anak  yang  normal, sehat  atau    baik  fisik,  mental  dan   sosial,  serta  keadaan  sakit  atau  tidak  normal. Dalam  penelitian  ini  ukuran  untuk  menentukan  kondisi  kesehatan  anak  adalah  dilihat  dari  sakit  dan  sehat anak. Sehat  pada  anak  adalah  suatu  keadaan  atau  kondisi  seluruh  badan  serta  bagian – bagiannya  terbebas dari  sakit.  Sedangkan  Sakit pada  anak  adalah  suatu  keadaan  dimana  anak  tidak  lagi  berada  dalam  kondisi  sehat  yang  normal.

Hasil  penelitian  menunjukan  bahwa kondisi  kesehatan  anak  (sehat-sakit)  di  posyandu  Anggrek  pustu  Alak,  Kota  Kupang. yaitu  dari  110  responden  63  anak  (57%)   termasuk  dalam  kondisi  yang  sehat  sedangkan  47  anak  (43%)  dalam  kondisi  sakit.

Menurut  Hidayat  (2008)  kondisi  kesehatan  anak  dipengaruhi  oleh  faktor  kesehatan,  keluarga  dan  kebudayaan,  faktor  kesehatan  meliputi  kesehatan  anak  itu  sendiri,  status  gizi,  dan  kondisi  sanitasi  dan  faktor  keluarga  meliputi  peran  dan  fungsi  keluarga  terhadap  anaknya,  seperti  membesarkan  anak,  memberikan  dan  menyediakan  makanan,  melindungi  kesehatan,  memberikan  perlindungan  secara  psikologis. Dalam  penelitian  ini  ditemukan  anak  yang  sakit  sebanyak  47  orang  (43%)  ada  yang  sakit  karena  status  gizi  tidak  baik  dan adapun  yang  sakit  karena  faktor  perubahan  iklim  selain  itu  ada  beberapa  orangtua  anak  bekerja  di  pop  malam  sehingga  tidak  dapat  melakukan  fungsi  keluarga  dengan  baik.  Faktor-faktor  tersebut  dapat  menyebabkan gangguan  pada  perkembangan  kesehatan  anak.

Dari hasil penelitian, peneliti mendapat 110 responden dan terdapat  76%   (84  responden)  dengan  status  gizi  baik  dan  24%  (26  responden)  dengan  status  gizi  kurang  sedangkan  dari  110  responden  terdapat  57%  (63  responden)  dalam  kondisi  sehat  sedangkan  43%  (47  responden)  dalam  kondisi  sakit  di  posyandu  Anggrek  pustu  Alak,  Kota  Kupang.

  Berdasarkan hasil uji statistik diperoleh  ρ=0,000 dengan nilai α = 0.01 (Corelations  is  significant  at  the  0,01  level  (2-tailed) dan bertitik tolak dari ρ<α (0,000<0,01), dengan koefisien korelasinya 92,20%. ini berarti H0 ditolak dan H1 diterima, dan sesuai dengan hipotesis yang telah diangkat sebelumnya bahwa ada hubungan antara status  gizi  anak   dengan  kondisi  kesehatan  anak  di  posyandu  Anggrek,  pustu  Alak,  Kota  Kupang. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa ada hubungan antara status  gizi  anak   dengan  kondisi  kesehatan  anak  di  posyandu  Anggrek,  pustu  Alak,  Kota  Kupang.

Hasil  penelitian  ini  sejalan  dengan  penelitian Siti  (2010)  yang  menunjukan  bahwa  ada  hubungan  antara  status  gizi  dengan  perkembangan  anak,  hasil  uji  statistik  menunjukan  koefisien  korelasi  sebesar 0,225  dengan  signifikansi  0,039  (p<0,005).  Hal  ini  sesuai  dengan  tinjauan  teori  bahwa  status  gizi  merupakan  salah  satu  faktor  yang  mempengaruhi kondisi  kesehatan  anak.  Apabila  kebutuhan  nutrisi  kurang  terpenuhi  maka  dapat   mempengaruhi  kesehatan  anak  (Hidayat,  2007).

 

KESIMPULAN DAN SARAN

a)  Dari  110  responden  sebagian  besar  responden  memiliki  status  gizi  baik  yaitu  sebanyak  84  0rang  (76%),  sedangkan  sebagian  kecil  responden   memiliki status  gizi  kurang  yaitu  sebanyak  26  orang  (24%). 

b)  Dari  110  responden  sebagian  besar  responden  sehat  yaitu  sebanyak  63  orang  (57%),  sedangkan  sebagian  kecil  responden  sakit  yaitu  sebanyak  47  orang  (43%).

c)  Berdasarkan  hasil  penelitian  dapat  disimpulkan  bahwa  ada  hubungan  antara  status  gizi  anak  dengan  kondisi  kesehatan  anak  di  posyandu  Anggrek  Pustu  Alak  Kota  Kupang  (p=0,000<0,01)

Saran

a)  Diharapkan  tenaga  kesehatan  dapat  meningkatkan  pelayanan  khususnya   pemantauan  status  gizi  anak  dan  kondisi  kesehatan  anak  (Rutin  mengadakan posyandu setiap bulan, memberikan vitamin A)

b)  Dengan  adanya  penelitian  ini  diharapkan  orang  tua  responden  memperhatikan  pemenuhan  status  gizi  anak  dan  kondisi  kesehatan  anak  dengan  memberikan  menu  variatf  dan  terjangkau  menurut  kebutuhan  gizi  yaitu  kebutuhan  karbohidrat  (beras,kentang, ubi jalar). Kebutuhan  lemak (mentega, kelapa,  keju).  Kebutuhan  Protein  (tahu,  tempe,  kacang,  telur,  daging,  ikan,  udang,  kerang).  Kebutuhan  vitamin,  mineral  dan  air  (sayuran  dan  buah-buahan)

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad  (2008)  Kamus  Saku Bahasa  Indonesia. Gitamedia Press

Almatsier, (2011). Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Arisman, (2009).Buku Ajar Ilmu Gizi, Gizi Dalam Daur Kehidupan, Ed 2 EGC : Jakarta

Atikah, Erna, (2011).Ilmu Gizi Untuk Keperawatan Dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta: Muha Medika 

Atikah, Siti. (2009). Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Yogyakarta : Muha Medika

Delovhe, K. (2007). Sehat – Sakit http//Ahlikesehatan.com/.

Dewa, dkk  (2002)  Penilaian  Status  Gizi.  Jakarta ; EGC

Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat (2009) Petunjuk Teknis Tata Laksana Anak Gizi Buruk. Jakarta : Depertemen Kesehatan

Gladis, (2010). Hubungan  Status  Gizi Dan  Perkembangan  Anak  Usia 1- 2   http://Jurnal  Kesehatan.net/?.

 

Heri.D. (2010)  Pengukuran  kesehatan  Anak. http//www.anneahira.Com/Kartu-Menuju-Sehat-Balita.htm.

Hidayat & Fuada.  (2011). Hubungan  Sanitasi  Lingkungan,  Morbiditas  Dan  Status  Gizi  Balita  Di  Indonesia.  http://www library ac.id./keperawatanpdf. 

Hidayat A.A, (2007)  Metode  Penelitian  Kebidanan  Dan  Teknik  analisis  Data. Jakarta  :  Salemba  Medika

Hidayat Alimul Aziz. (2008). Pengantar Ilmu Kesehatan anak. Jakarta:   Salemba Medika

Kelana. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta : Trans Info Media

Notoadmojo, Soekidjo. (2010).  Metodologi  Penelitian  Kesehatan. Jakarta : Rineka  Cipta.

Nursalam (2011).Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan, Edisi 2, Jakarta : Salemba Medika

Riskesdas. (2013). Status Gizi Balita. http://www.  indonesia. Com -status  gizi  balita.

Setiadi, (2007). Konsep Dan Penulisan Riset Keperawatan. Graha Ilmu : Yogyakarta

Siti  Z, (2010)  Hubungan  Status  Gizi  Dengan  Perkembangan  Anak  Usia  2-3  Tahun  Di  Wilayah  Kerja  Puskesmas  Gambirsari,  Kota  Surakarta.  http:// www.com/Search?  Client =ms-rim & hl=id & q Eprints.Uns.ac.id/2010. 

 

 

Soekirman, (2000) Ilmu  Gizi  Dan  Aplikasinya.  Jakarta  :  Depertemen  Pendidikan  Nasional

WHO (2012) Status Gizi anak http://www Indonesian publich Calt. Com-Pemantauan status gizi.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar